Pihak berwenang AS telah menangkap seorang pemimpin sindikat kejahatan Jepang setelah ia diduga berencana untuk mendistribusikan obat-obatan di Amerika Serikat.
Dia juga membeli senjata rudal darat-ke-udara buatan AS.
Takeshi Ebisawa, pemimpin yakuza, dan seorang rekannya, sepakat untuk membeli rudal untuk kelompok pemberontak di Myanmar saat berbincang dengan seorang agen Drug Enforcement Administration (DEA) yang sedang menyamar.
Senjata-senjata itu dimaksudkan untuk melindungi pengiriman obat-obatan.
“Narkoba ditujukan untuk New York, dan pengiriman senjata ditujukan untuk faksi-faksi di negara-negara yang tidak stabil,” kata Damian Williams, pengacata AS di distrik selatan New York.
Sejak 2019, pihak berwenang AS telah menyelidiki jaringan perdagangan narkoba dan senjata Ebisawa, yang menjangkau dari Jepang, Thailand, Burma, Sri Lanka, dan Amerika Serikat.
Ebisawa (57) dan tiga komplotannya ditahan di Manhattan dengan tuduhan konspirasi impor narkotika dan konspirasi untuk memiliki senjata api.
Masing-masing dari empat rekan konspirator menghadapi hukuman maksimum penjara seumur hidup.