News24xx.com – Walikota kota Mariupol, Ukraina, mengatakan bahwa lebih dari 10.000 warga sipil tewas dalam pengepungan Rusia atas kotanya dan bahwa jumlah korban tewas dapat melampaui 20,000, seiring pasukan Rusia melakukan serangan dan perampasan ke kota itu.
Dilaporkan dari The Associated Press, Walikota Vadym Boychenko juga menuduh pasukan Rusia memblokir berminggu-minggu konvoi kemanusiaan yang digagalkan ke kota dalam upaya untuk menyembunyikan pembantaian di sana dari dunia luar.
Boychenko mengatakan pasukan Rusia telah membawa banyak mayat ke sebuah pusat perbelanjaan di mana terdapat fasilitas penyimpanan lemari es.
“Kremotorium keliling telah tiba dalam bentuk truk, Anda membukanya, dan ada pipa di dalamnya dan mayat-mayat ini dibakar,” katanya.
Penemuan senjumlah besar warga sipil yang tampaknya dieksekusi setelah pasukan Rusia mundur dari kota-kota di sekitar ibukota, Kyiv, bulan ini telah memicu kecaman luas dan tuduhan dari Ukriana dan Barat bahwa Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Pihak berwenang Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan kekejaman, termasuk pembantaian di kota Bucha, di luat Kyiv, serangan udara di rumah sakit dan serangan rudal yang menewaskan sedikitnya 57 orang pekan lalu di sebuah stasiun kereta api.