Sebuah unggahan yang menunjukkan mahasiswa berhenti puasa di sela-sela aksi pada 11 April lalu menjadi sorotan.
Dalam unggahan tertulis judul berita ‘gara-gara ikut demo, mahasiswa ngaku khilaf dan buka puasa usai Adzan Zuhur’.
Unggahan itu menggambarkan mahasiswa mengenakan almamater lalu serempak menyantap hidangan nasi bungkus.
Denny Siregar mengunggah tangkapan layar portal berita ini pada saat demo 11 April yang berlangsung di sejumlah daerah.
Selain itu, Denny sembari bernada memojokkan perjuangan mahasiswa pada demo 11 April.
Sayangnya kecaman demi kecaman tertuju pada Denny Siregar, akibat poto unggahannya dinilai merugikan perjuangan mahasiswa.
Bahkan dinilai pula, unggahan Denny Siregar kebablasan menggiring opini publik tentang mahasiswa pada 11 April.
Sebab berdasarkan penelusuran akun twitter Opposite6890TM, poto unggahan Denny Siregar hoax alias hasil editan semata.
Sebab ternyata poto unggahan Denny Siregar itu hoax alias editan dari portal berita yang terjadi dua tahun lalu.
Karena membuat hoax, seorang Akademisi Cross Culture dan Pegiat Media Sosial, Ali Syarief melontarkan permintaan monohok.
Ali mendorong BEM SI supaya melaporkan Denny Siregar kepada pihak kepolisian lantaran unggahan bohongnya.
“BEM SI harus perkarakan yang memfitnah telah buka puasa sebelum waktunya,” katanya dikutip Hops.ID dari Twitter-nya @7alisyarief pada Jumat, 15 April 2022.
“Padahal itu photo yang lagi makan bareng adalah kejadian 2 tahun yang lalu. Bukan pendemo 411,” sambungnya.
Ali sebut Denny Siregar dengan sebutan “menyebarkan Hoax.”
Bahkan dari saking geramnya sampai tak mau menyebut namanya.
“Saya tidak sebut pelakunya, jijik. Ma’af q” katanya tegas.
Sebelumnya, akun medsos twitter Opposite6890TM atau @buronanMabes membongkar fakta mengejutkan unggahan Denny Siregar.
“Zulpikarr @Dennysiregar7, poto lamapun di olah buat nuduh Mahasiswa ,” katanya.
Hasilnya, ternyata poto itu hasil editan saja. Sebab link berita yang asli dimuat di beritamerdeka.co tertulis ‘Mahasiswa masih tertahan di DPRK Langsa, makan nasi bungkus di trotoar jalan.