Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres akan mengunjungi Moskow, Rusia pada Selasa (26/4) dan Ukraina pada Kamis (28/4).
Mengetahui hal itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada Sabtu (23/4), mengkritik keputusan Antonio Guterres untuk mengunjungi Moskow pada Selasa, sebelum menuju ke Kyiv.
“Adalah salah untuk pergi dulu ke Rusia dan kemudian ke Ukraina,” kata Zelensky kepada wartawan di ibu kota Ukraina.
“Tidak ada keadilan dan logika dalam tatanan ini,” tambahnya.
“Perang terjadi di Ukraina, tidak ada mayat di jalan-jalan Moskow. Akan logis untuk pergi dulu ke Ukraina, untuk melihat orang-orang di sana, akibat dari pendudukan,” katanya.
Di wilayah Kyiv saja, tambahnya, lebih dari 1.000 warga sipil telah tewas.
Guterres dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa, kemudian bertemu Zelensky pada Kamis. Sekjen PBB juga berencana bertemu staf PBB untuk membahas peningkatan bantuan untuk Ukraina.
Sejak Guterres menuduh Rusia melanggar piagam PBB dengan mengirim pasukan ke Ukraina, pemimpin Rusia itu menolak kontak apa pun dengannya.
Sekjen PBB juga memiliki sedikit kontak dengan Zelensky, selain dari percakapan telepon pada 26 Februari dua hari setelah serangan Rusia dimulai.
Pada Selasa, Guterres sekali lagi mengecam serangan Rusia di Ukraina timur. Dia menyerukan kedua belah pihak untuk menghentikan pertempuran dan melakukan gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari selama Paskah Ortodoks, yang jatuh pada hari Minggu.