Mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, yang terjerat berbagai kasus suap mendapat pengurangan masa hukuman atau remisi lebaran 2022. Atut yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Anak Kelas IIA Tangerang mendapat remisi selama satu bulan.
Tak hanya Atut, mantan jaksa Pinangki Sirna Malasari mendapat juga remisi. Diketahui keduanya saat ini mendekam di Lapas Wanita dan Anak Kelas II-A Tangerang.
Kasi Pembinaan Lapas Wanita dan Anak Kelas II-A Tangerang Herti Hartati menyebut remisi keduanya diberikan pada hari ini. Menurutnya, remisi Lebaran ini juga tidak hanya diterima Atut dan Pinangki, tetapi juga oleh narapidana lainnya.
“Seluruh narapidana. Iya betul (Ratu Atut dan Pinangki dapat remisi). Masing-masing dapat satu bulan remisi,” kata Herti dilansir dari detikcom, Senin (2/5).
Menurutnya, remisi ini tidak membuatnya langsung menghirup udara bebas. Ini dikarenakan masa penahanan dengan jumlah remisi yang diberikan masih berbeda jauh.
“Kan ini remisi bukan remisi untuk bebas. Remisi hari raya. Remisi Agustus kan masih ada nanti. Hanya pengurangan 1 bulan saja pokoknya,” tambahnya.
Diketahui Pinangki mendapat hukuman 4 tahun masa tahanan, sementara Ratu Atut sekitar 7 tahun penahanan.
“Yang mengajukan dari lapas, bukan mereka mengajukan sendiri. Mereka itu tugasnya berkelakuan baik di sini. Tidak melakukan pelanggaran di lapas, makanya bisa dapat remisi,” bebernya.
Herti mengungkapkan bukan tidak mungkin keduanya akan menghirup udara bebas pada tahun depan. Ini dikarenakan akan adanya remisi kembali pada Agustus 2022.
“Ya jika lancar insyaallah sih tahun depan sudah pulang,” tuturnya.
Menurutnya, keduanya mendapat remisi dikarenakan berkelakuan baik, sudah memenuhi syarat administratif dan substantif. Sudah memenuhi 6 bulan masa pidana.
“Dan tidak melanggar aturan yang ada di lapas. Kemarin-kemarin belum dapat remisi karena PP 99 sehingga baru tahun ini dapat remisi,” jelasnya.