News24xx.com – Seorang wanita Indonesia mendapatkan simpati karena berbagi cerita tentang pernikahannya yang berumur pendek dengan seorang pria yang temperamental.
Sang wanita bernama Eka S. Rufaidah, baru-baru ini membagikan kisahnya di Twitter dan Instagram. Dia bertemu suaminya melalui taaruf, sehari setelah menerima email berisi CV-nya pada akhir Februari lalu.
Pengantin pria berusia 39 tahun bergelar doktor, bekerja sebagai dosen di salah satu universitas swasta di Jakarta.
Pada pertemuan pertama mereka, Eka membawa seorang teman sambil membawa orang tua dan adik-adiknya. Orang tuanya segera meminta Eka untuk menikah dengannya.
Upacara pertunangan diadakan pada 6 Maret, sementara sumpah diucapkan seminggu setelahnya. Resepsi pernikahan mereka dijadwalkan pada 20 Maret di kota kelahirannya.
Namun, pernikahan mereka hanya bertahan hingga hari resepsi. Berbicara kepada outlet berita lokal , Eka menuduh suaminya memiliki gangguan obsesif kompulsif dan baru mengetahuinya sehari setelah mereka menikah, meskipun dia mengatakan dia tidak memiliki masalah dengan kondisinya.
Selama delapan hari pernikahan, Eka merawat sang suami di klinik terdekat setelah tertular COVID-19. Namun, ketika dia sedang menyiapkan makanannya, sebagian pakaiannya terkena nasi, yang membuatnya marah.
“Emosinya yang tidak stabil membuatku takut padanya,” tulis Eka.
Suatu hari, saat dia mencuci beras sebelum dimasak, Eka mengatakan dia memarahinya karena teknik membilasnya tidak sesuai dengan metode yang disukainya. Dia memerintahkan Eka untuk membuang nasi.
Eka mengatakan saat ia beristirahat setelah mengalami kram perut saat menstruasi, suaminya memarahi dia dengan kasar, mengatakan bahwa dia adalah “istri yang durhaka”.
Sehari kemudian, Eka meminta izin untuk kembali ke rumah orang tuanya. Di sana, dia menerima pesan WhatsApp dari sang suami yang menguraikan niatnya untuk menceraikannya.
Saat ditanya alasannya mempublikasikan kisah pribadinya secara online, Eka mengatakan ingin perempuan lain belajar dari pengalamannya.
“Saya berharap wanita lain tidak bernasib sama dengan saya, dan semoga ini menjadi pengingat bagi banyak pria di luar sana untuk menghormati wanita. Menikah bukan hal yang bisa dianggap enteng,” kata Eka.