Proses pencairan Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hanyut di sungai Aare, pada Minggu (30/5/2022) masih belum membuahkan hasil sampai saat ini.
Berdasarkan keterangan resmi yang disampaikan Kedutaan Besar Republik Indonesia, pencairan Eril, sapaan akrab putra Ridwan Kamil pada hari keempat yang dipimpin oleh Polisi Maritim Bern belum membuahkan hasil.
Pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu dan alat pengawasan bawah air. Pencarian juga dipersempit hanya ke tempat-tempat yang paling potensial.
Hingga pukul 19.00 CET, pencairan belum membuahkan hasil. Air yang disebabkan oleh partikel es menjadi tantangan bagi tim pencairan. Adapun pencairan akan kembali dilanjutkan pada hari ini waktu setempat.
Sebagai informasi, insiden hilangnya Eril terjadi pada pukul 10.00 waktu Swiss. Saat itu, Eril bersama adiknya, Zara dan temannya sedang berenang di Sungai Aare.
Edi dan rombongan turun ke sungai di area bertangga. Mereka juga memilih titik turun di mana ada warga lanjut usia dan anak-anak yang berenang, dengan asumsi titik tersebut tidak berbahaya.
Elpi Nazmuzaman, Paman dari Eril dan Zara dalam keterangan resminya menceritakan bahwa anak pertama Ridwan Kamil itu memang turun paling awal dan turun paling terakhir untuk memastikan adik dan temannya aman.
Setelah memastikan dua anggota kelompoknya selamat sampai di atas atau kembali di darat, Eril tiba-tiba terseret arus dan sempat berteriak meminta tolong. Teriakannya didengar warga sekitar yang lalu melaporkan kejadian itu ke polisi air.
“Eril berteriak ‘help’, keluarga yang ada di pinggir berupaya menolong. Teriakan ‘help’ terdengar warga di pinggir sungai dan memberi tahu polisi. Di hilir, posisinya polisi sudah tahu (akan ke mana),”terang Elpi melansir dari CNBC.
Eril sendiri diketahui tengah berada di Swiss untuk mencari sekolah dalam rangka melanjutkan jenjang pendidikan S2. Ia sebelumnya menempuh pendidikan S1 di ITB.