Ratusan massa dari Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LLMB) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Riau, Rabu (9/6/2022). Massa menyampaikan keberatan atas aksi Pemuda Pancasila yang menuding Gubernur Riau Syamsuar terlibat dalam kasus korupsi bansos Kabupaten Siak 2011-2019, pekan lalu.
Korlap aksi, Ismail Amir dalam orasinya menyampaikan bahwa pihaknya meminta Datuk Panglima Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) untuk mengusir pihak-pihak yang membuat gaduh di bumi Melayu.
“Kemarin ada ormas demo tak sesuai resam melayu. Mereka anggap negeri ini tak bertuan,” kata orator.
Oleh sebab itu, lanjut dia, massa LLMB bangkit untuk membela marwah negeri melayu. Orator juga menyebut bahwa aksi PP tempo hari menyebabkan tokoh-tokoh masyarakat melayu terpukul termasuk Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).
“Dengan aksi haru ini kita menunjukkan bahwa kita ada. Kita tak terima mereka demo kemarin menghujat Gubernur Riau sebagai Datuk Setia Amanah di Negeri Melayu ini,”ujarnya.
Orator mengaku aksi ini bukan bentuk dukungan terhadap Gubernur Riau Syamsuar melainkan membela marwah Datuk Setia Amanah Gubernur Riau Syammsuar.
“Siapa pun Gubenur Riau datuk setia amanah, kami tidak akan diam ketika dilecehkan,” katanya.
Untuk itu, orator menyebut pihaknya meminta DPRD Riau yang merupakan bagian dari Forkompimda menempuh jalur hukum menyikapi aksi tersebut. Orator juga dia minta untuk tidak takut menindak ormas preman.
“Institusi negara jangan takut pada preman. Tak boleh institusi negara di bawah ormas. Untuk itu, kami harapkan DPRD sampaikan masalah ini kepada Gubernur Tiau untuk membicarakan maslah ini. Kalau aparat tak sanggup, hukum rimba yg bermain,” katanya.
Sebelumnya, Pemuda Pancasila bersama seribuan massa lainnya menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (31/5/2022) lalu menuntut Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau memeriksa Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar atas kasus dugaan korupsi dana hibah Kabupaten Siak tahun 2011-2019 saat menjabat Bupati Siak.
Dalam aksi ini tuntutan massa masih sama, yaitu mendesak Kejati Riau memeriksa Syamsuar terkait dugaan terlibat dalam kasus serupa.