News24xx.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjdaitan angkat bicara soal kehebohan publik belakangan ini menyusul rencananya untuk mengenakan tarif masuk yang tinggi dan membatasi jumlah kunjungan wisatawan harian ke Candi Borobudur . Dia mengklaim rencana tersebut didasarkan pada studi mendalam dengan organisasi internasional UNESCO atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.
Pihak pengelola awalnya berencana membebankan wisatawan domestik Rp 750.000 untuk masuk ke candi Budha, yang merupakan peningkatan signifikan dari biaya masuk normal Rp 50.000.
“Untuk Borobudur, kami melakukan studi komprehensif dengan UNESCO dan akhirnya mencapai angka itu. Tapi ditunda karena sempat ribut,” kata Luhut dalam rapat dengan panitia anggaran DPR, 9 Juni lalu.
Salah satu aspek yang terungkap dalam penelitian ini adalah bahwa Borobudur telah berkurang dalam hal ketinggian yang disebabkan oleh akumulasi berat wisatawan selama bertahun-tahun, yang merupakan alasan utama di balik rencana untuk membatasi jumlah wisatawan menjadi 1.200 per hari seperti yang direkomendasikan oleh UNESCO.
Selain itu, Luhut menyebut homestay di sekitarnya mulai kembali dipadati wisatawan seiring pulihnya pariwisata menyusul berkurangnya kasus Covid-19. Hal ini akan meningkatkan kunjungan ke destinasi wisata.
Luhut mengatakan aspek-aspek tersebut menjadi pertimbangan untuk menerapkan kebijakan baru Borobudur untuk memenuhi kebutuhan revitalisasi warisan budaya.