News24xx.com – Harga minyak mentah turun di perdagangan Asia pada Jumat pagi, 10 Juni. Namun harga komoditas tersebut masih mendekati level tertingginya selama tiga bulan terakhir secara global.
Harga minyak berjangka Brent untuk Agustus, misalnya, turun US$ 1,01 atau 0,8% menjadi US$ 122,06 per barel pada pukul 01:41 GMT. Sehari sebelumnya, harga minyak mentah turun 0,4 persen.
Sementara itu, harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli turun 98 sen atau 0,8% menjadi US$ 120,53 per barel, penurunan yang terjadi setelah penurunan 0,5% pada hari sebelumnya.
Dengan reli harga selama dua bulan terakhir, Brent berada pada tren kenaikan mingguan keempat berturut-turut dan WTI ditetapkan untuk kenaikan mingguan ketujuh berturut-turut. Dua harga patokan pada Rabu, 8 Juni, menandai penutupan tertinggi sejak 8 Maret, pembacaan tertinggi sejak 2008.
Kepala Analis Fujitomi Securities Co Ltd Kazuhiko Saito menjelaskan, penurunan harga minyak mentah disebabkan kekhawatiran lockdown akibat pandemi Covid-19 di Shanghai.
“Pembatasan pandemi baru di Shanghai menimbulkan kekhawatiran atas permintaan di China,” katanya, dilansir Antaranews .
Namun, dia mengatakan kerugian dibatasi oleh ekspektasi bahwa pasokan global yang ketat akan berlanjut dengan permintaan bahan bakar AS yang kuat. “Dan lambatnya peningkatan produksi minyak mentah oleh OPEC+.”
Shanghai dan Beijing kembali memperingatkan bahaya Covid-19 kemarin, 9 Juni. Pemerintah mengumumkan akan memberlakukan penguncian (lockdown) setelah beberapa bagian dari pusat ekonomi terbesar China itu mengumumkan putaran pengujian massal bagi jutaan penduduk.