Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi menegaskan, komitmen Polri mengajak masyarakat untuk tertib dari diri sendiri terlebih dahulu. Polisi meminta pengendara motor tak lagi menggunakan sendal jepit saat berkendara. Hal tersebut dilakukan demi keselamatan masyarakat.
“Masyarakat membantu dengan memunculkan kesadaran, mengajarkan hal-hal yang baik untuk anaknya dan yang paling gampang itu (dari) orang terdekat. Jadi, jangan kasih contoh dikira anaknya nggak ngerti bapaknya bilang ‘Dekat saja Pak di situ, biar nggak pakai helm’, naik motor pakai sandal jepit,” kata Firman, Selasa (14/6).
Menurutnya, imbauan tersebut dikeluarkan dengan alasan mengutamakan keselamatan. Karena, jepitan sandal tidak dapat melindungi tubuh saat terjadi kecelakaan lalu lintas.
“Mohon maaf saya bukan me-stressing sandal jepitnya, tidak ada perlindungan pakai sandal jepit itu. kalau sudah pakai motor, kulit karena langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan. Makin cepat makin tidak terlindungi kita, itu saja fatalitas,” jelasnya.
Dia berharap, masyarakat tidak mengeluhkan biaya yang harus digunakan untuk membeli sepatu. Sebab, hal itu tidak sebanding dengan perlindungan yang didapatkan.
“Kalau dibilang sepatu mahal, baju pelindung mahal, ya lebih mahal mana dengan nyawa kita. Tolong pertimbangkan perlengkapan yang sudah ada. Ini siap pakai helm standar, sepatu,” ujarnya.
Jenderal bintang dua ini ingin kesadaran masyarakat dalam berkendara secara aman bisa dibangun. Selanjutnya, hal itu menjadi kebiasaan masyarakat, bukan karena ditentukan petugas.
“Itu bentuk perlindungan kita kepada masyarakat yang ingin kita bangun sehingga patuh menjadi bagian, bukan lagi karena ada petugas,” tutupnya.(sumber-Merdeka.com)