Polisi tengah menyelidiki kasus perampokan tauke karet untuk mengungkap kawanan pelaku. Seorang tauke karet di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi korban perampokan yang membuatnya kehilangan uang ratusan juta rupiah.
Peristiwa itu terjadi di rumah korban, PR, di Desa Sukadamai, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Minggu (19/6) dini hari. Empat pelaku masuk ke rumah dengan cara mencongkel terali besi jendela.
Para pelaku awalnya masuk ke kamar cucu-cucu korban sehingga terdengar teriakan yang sampai ke telinga anak korban, HD. Begitu masuk ke kamar, HD ditodong senjata api yang membuatnya tak berkutik. HD diikat dengan tali rapia dan dijaga salah satu pelaku.
Lalu para pelaku mendatangi korban PR yang sedang tidur di kamarnya. PR pun tak luput dari kekerasan pelaku. Tangan dan kakinya diikat sambil diminta paksa menunjukkan barang berharga miliknya.
Takut dengan ancaman, korban pun menunjukkan apapun barang di dalam rumah. Alhasil, para pelaku berhasil membawa kabur uang sebanyak Rp58 juta, perhiasan emas seberat 100 gram, dan 5 unit ponsel pintar.
Sebelum itu, korban PR meminta para pelaku tidak melukai bahkan sampai membunuh anggota keluarganya. Dia bersedia memberikan apapun yang diminta asal keluarganya selamat.
Kasi Humas Polres Musi Banyuasin Iptu Susianto mengungkapkan, para pelaku diduga sudah mengintai rumah korban dan beraksi di waktu yang tepat. Setiap pelaku membawa senjata api untuk mengancam korbannya. “Pelaku diperkirakan berjumlah empat orang, masih lidik,” ungkap Susianto, Selasa (21/6).
Perampokan itu terbilang cepat yang hanya selama 20 menit. Setelah barang rampokan didapat, para pelaku keluar dari pintu belakang dan kabur ke arah desa sebelah.
“Tidak ada anggota keluarga yang terluka, hanya korban dan anaknya sempat disekap agar tidak melawan,” pungkasnya. (sumber-Merdeka.com)