News24xx.com – Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menawarkan hadiah hingga US $ 10 juta atau Rp 148 Miliar untuk pihak yang memberikan atau menemukan informasi tentang dua pejabat Hizbullah Libanon yang menjadi buronan Negeri Paman Sam pada Senin (20/6/2022).
Mengutip dari Arab News pada Rabu (22/6/2022), kedua pejabat tersebut yakni Haseeb Hadwan, yang menjabat sebagai staf di Sekretariat Umum Hizbullah, dan manajer kantornya, Ali Al-Shaer.
Kedua pria tersebut dituduh menggunakan sistem keuangan internasional untuk mentransfer uang ke Lebanon,di mana itu digunakan untuk membiayai milisi Hizbullah.
Sebelumnya, pada 17 September 2021, Kementerian Keuangan AS menetapkan Hadwan, yang menjabat sebagai staf di Sekretariat Umum Hizbullah, dan manajer kantornya, Ali Al-Shaer.
Akibatnya, semua properti dan kepentingan mereka dalam yurisdiksi AS diblokir. Tak hanya itu, warga AS juga dilarang bertransaksi dengan kedua orang itu. Sementara itu, kebijakan ini diterapkan sebagai bagian dari upaya AS untuk menekan kelompok Hizbullah yang didukung Iran.
AS sendiri menetapkan Hizbullah sebagai Organisasi Teroris Asing, membuat siapapun yang memberikan bantuan dan sumber daya ke kelompok itu dinilai melakukan kejahatan.
Kemudian, melansir Council on Foreign Relations , Hizbullah adalah partai politik Muslim Syiah dan kelompok militan yang berbasis di Lebanon, di mana aparat keamanan, organisasi politik, dan jaringan layanan sosialnya yang luas memupuk reputasinya sebagai “negara di dalam negara”.
Kelompok ini didirikan saat Perang Sipil Lebanon pada belasan tahun lalu dan didukung oleh Iran. Hizbullah sendiri merupakan musuh utama Israel. AS telah memasukan Hizbullah dalam daftar hitam organisasi teroris.