Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pusat lakukan investigasi ke Kota Batam. Akibat Maraknya pengiriman CPMI non prosedural di Provinsi Kepri khususnya Kota Batam ke Malaysia,
Kendati sudah banyaknya kejadian CPMI ilegal tenggelam di laut, permainan dengan untung yang sangat menggiurkan itu masih saja terjadi, khusunya dari wilayah Batam dan Bintan. Tak hanya dari pelabuhan tikus dari pelabuhan resmi juga dilakukan para oknum-oknum yang selalu berdalih ‘membantu’ CPMI menyebrang ke Malaysia untuk mendapatkan pekerjaan.
Adapun BP2MI Pusat yang turun ke Batam untuk melakukan investigasi itu dipimpin seorang jenderal bintang dua, dua orang bintang satu dan tim lainnya. Tim BP2MI Pusat ini, selain menginvestigasi permainan PMI ilegal di Batam, juga berkoordinasi dengan kepolisian.
Hal ini juga dibenarkan Kepala UTP BP2MI Kepri, Mangiring Sinaga. “Ada tiga Pati bersama tim lainnya yang turun. Mereka BKO dari Kepolisian di BP2MI Pusat. Karena sifatnya investigasi, jadi BP2MI Pusat tidak koordinasi dengan BP2MI Kepri,” ungkap Mangiring, saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp, Sabtu (25/6/2022).
Mangiring mengatakan Tim BP2MI Pusat itu melakukan investigasi di Batam sekitar 2-3 hari.
Senada, Humas UPT BP2MI Kepri, Irfan, juga membenarkan adanya Tim BP2MI Pusat melakukan investigasi terhadap pengiriman CPMI non prosedural dari Batam ke Malaysia. “Betul BP2MI Pusat turun ke Batam, tetapi kami tidak diinfokan mengenai teknis tugas yang mereka laksanakan,” kata Irfan melalui sambungan WhatsApp.
Diketahui, pengiriman CPMI ilegal ke Malaysia ini bukan saja dari pelabuhan-pelabuhan tikus. Dari pelabuhan resmi juga marak dilakukan, bahkan diduga melibatkan oknum aparat. (sumber-Batamtoday.com)