News24xx.com – Sri Lanka diketahui bangkrut, hingga pasokan cadangan bahan bakar minyak (BBM) kian menipis.
Hal ini dibenarkan oleh Menteri Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera. Menurutya, sisa BBM di negaranya, sangat menipis, bahkan kurang dari satu hari, dikutip dari India Times , Minggu (3/7/2022).
Sejalan dengan itu, transportasi umum di Sri Lanka pun dilaporkan telah berhenti beroperasi, akibajt krisis ekonomi.
Demi mendapatkan bensin dan solar, masyarakat rela mengantre hingga beberapa kilometer di Ibu Kota Colombo.
Penyebabnya, karena Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sudah tidak memiliki pasokan BBM, selama berhari-hari.
Wijesekera mengatakan cadangan bensin di negaranya tinggal sekitar 4.000 ton, atau di bawah konsumsi satu hari.
“Pengiriman bensin berikutnya ada di tanggal 22 dan 23 Juli mendatang,” tutur Wijesekera.
“Kami sudah menghubungi pemasok lain, tapi tidak dapat memastikan pasokan baru sebelum tanggal 22 Juni 2022” tambahnya.
Sebelumnya, Sri Lanka mengumumkan penghentian selama 14 hari untuk semua penjualan BBM, kecuali layanan penting, guna menghemat bensin dan solar dalam keadaan darurat.
Situasi tersebut, diperkirakan akan makin memburuk, saat bank dan kantor dibuka kembali per hari ini, Senin (4/7/2022).
Sebagai informasi, kekurangan mata uang asing guna membiayai kebutuhan negara, menjadi penyebab utama Sri Lanka bangkrut, dengan catatan 22 juta orang mengalami kesulitan setiap harinya.
Akibatnya, semua lembaga pemerintah dan sekolah yang tidak penting telah diperintahkan ditutup hingga 10 Juli 2022, untuk mengurangi perjalanan dan menghemat energi.
Sri Lanka saat ini sedang menjadi pembicaraan Dana Moneter Internasional, untuk kemungkinan bailout setelah negara itu gagal membayar utang luar negerinya, sebesar 51 miliar dolar AS pada bulan April lalu.