News24xx.com – PBB menyebut jumlah orang yang mengalami kelaparan di dunia akan terus mengalami peningkatan.
Peringatan ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.
Sebuah laporan baru PBB menunjukkan bahwa jumlah kelaparan akut di seluruh dunia meningkat seiring dengan melonjaknya harga bahan bakar dan makanan. Perang di Ukraina telah meningkatkan krisis kemanusiaan.
Dia menuliskan cuitan bahwa jumlah orang di dunia yang menghadapi kelaparan terus meningkat dan harga bahan makanan mencapai titik tertinggi selama satu dekade lalu.
Lebih lanjut dalam cuitannya dia jgua mengatakan kelaparan dan kenaikan harga makanan hanya dapat dilawan dengan langkah global.
Pernyataan Antonio Guterres dirilis ketika PBB di laporan terbarunya menyingung peningkatan kelaparan di dunia. Demikian dikutip dari Irib.
Pada 2021 sebanyak 828 juta orang atau setara dengan 10 persen populasi dunia menghadapi kelaparan. Jumlah ini terus meningkat. Ini tercatat 46 juta orang lebih banyak sejak tahun 2020 dan 150 juta orang lebih banyak sejak tahun 2019.
PBB pada pekan lalu mengisyaratkan peningkatan kelaparan di dunia pada 2021. Seraya menyatakan perang di Ukraina yang dibarengi dengan perubahan iklim pada 2023 menjadi ancaman kelaparan dan migrasi besar-besaran yang belum pernah terjadi selama ini.
Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley menjelaskan ancaman peningkatan angka kelaparan di dunia selama bulan-bulan mendatang.
“Lonjakan harga pangan, bahan bakar, dan pupuk kimia yang diakibatkan perang di Ukraina akan menyebabkan negara-negara di dunia mengalami kelaparan, dan berakibat pada ketidakstabilan dunia, kelaparan, dan migrasi massal dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya,” terang David Beasley.
Laporan PBB mengatakan tantangan untuk mengakhiri kelaparan dan kekurangan gizi tumbuh karena pemulihan yang tidak merata setelah pandemi COVID-19, konsekuensi dari perubahan iklim. dan konflik bersenjata.
Baik Ukraina maupun Rusia adalah pengekspor utama biji-bijian pokok dan minyak bunga matahari. Bersama-sama, kedua negara menyumbang sepertiga dari ekspor gandum dan jelai dunia dan setengah dari ekspor minyak bunga matahari dunia. (***)