News24xx.com – Korea Utara menanggapi keputusan Ukraina yang memutus hubungan dengan Pyongyang setelah negara tersebut mengakui dua wilayah separatis yang memisahkan diri.
Sebelumnya, Ukraina memutus hubungan dengan Korea Utara setelah Pyongyang mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk sebagai negara merdeka.
Ukraina langsung memutus hubungan dan menyebut tindakan Korea Utara tersebut sebagai upaya untuk merusak kedaulatan dan integritas teritorialnya.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara membela keputusan pengakuan dua wilayah yang memisahkan diri tersebut, sebagaimana dilansir Reuters.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan pada Jumat, 15 Juli 2022, bahwa Ukraina tidak memiliki hak untuk berbicara soal kedaulatan.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara menuturkan, Ukraina telah membantu tindakan yang dipimpin AS termasuk sanksi atas program senjata Pyongyang.
Korea Utara selalu menyebut bahwa program nuklir dan rudalnya adalah sarana pertahanan diri.
Pyongyang balik menuduh AS mempertahankan kebijakan yang bermusuhan karena telah memberlakukan sejumlah sanksi internasional dan menggelar latihan militer dengan Korea Selatan.
“Ukraina tidak memiliki hak untuk mengangkat masalah atau memperdebatkan pelaksanaan kedaulatan kami yang sah setelah melakukan tindakan yang sangat tidak adil, dengan secara aktif bergabung dengan kebijakan permusuhan AS yang tidak adil dan ilegal di masa lalu,” kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat dan mengembangkan persahabatan dan kerja sama dengan semua negara.
“Yang menghormati kedaulatan kami dan memperlakukan kami dengan baik berdasarkan prinsip kesetaraan kedaulatan, tidak mencampuri urusan dalam negeri, dan saling menghormati,” sambung Kementerian Luar Negeri Korea Utara. ****