News24xx.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memecat Kepala Keamanan Ukraian (SBU) Ivan Bakanov dan Iryna Venediktova Kepala Jaksa Umum Ukraina pada Minggu (18/7/2022).
Adapun alasan pemecatan dua pejabat tersebut karena mereka diduga melakukan kolaborasi untuk sejumlah kasus dengan sejumlah otoritas di Rusia.
Bakanov merupakan teman masa kecil Zelenskiy. Sedangkan Venediktova diketahui memainkan sebuah peran penting dalam mengeksekusi kejahatan perang Rusia.
Pemecatan keduanya diumumkan lewat website Kepresidenan Ukraina, dimana Zelenskiy memecat lewat executive orders.
Pemecatan tersebut tercatat sebagai, yang tokoh politik terbesar sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Pemecatan tersebut juga mendorong Ukraina agar focus pada upaya mengatasi peperangan.
Dalam sebuah unggahan Telegram, Zelensky mengatakan dia telah memecat pejabat tinggi karena terungkap bahwa banyak anggota agensi mereka telah berkolaborasi dengan Rusia, masalah yang dia katakan telah menyentuh agensi lain juga.
Menurut Zelenskiy, diduga ada 651 kasus pengkhianatan dan kolaborasi yang dilakukan jaksa penuntut dan pejabat penegak hukum.
Kemudian ada lebih dari 60 abdi negara di bawah lembaga yang digawangi Bakanov dan Venediktova berkhianat terhadap Ukraina. Mereka tinggal di wilayah-wilayah yang diduduki Rusia.
Banyak kasus mengungkap pengkhianatan yang menjadi tantangan terbesar bagi Ukraina di tengah upaya perang melawan Rusia atau apa yang disebut sebuah pertempuran untuk bertahan hidup.
“Serangkaian kejahatan terhadap fondasi keamanan nasional negara seperti itu … menimbulkan pertanyaan yang sangat serius bagi para pemimpin terkait,” kata Zelenskiy sebagaimana dilansir dari Reuters pada Senin, 18 Juli 2022.
“Masing-masing pertanyaan ini akan mendapat jawaban yang tepat,” katanya.
Tentara Rusia telah merebut sejumlah wilayah di selatan dan timur Ukraina selama invasi, yang menewaskan ribuan orang. Invasi Rusia juga telah membuat jutaan warga kehilangan tempat tinggal dan menghancurkan kota-kota.
Masih belum jelas bagaimana wilayah selatan Kherson yang diduduki Rusia jatuh begitu cepat, berbeda dengan perlawanan sengit di sekitar Kyiv yang memaksa Rusia akhirnya mundur untuk fokus merebut jantung industri Donbas di timur.