Diduga lari ke dalam hutan, Polisi mengakui kesulitan menangkap anggota KKB pemenggal kepala penambang emas di Pegunungan Bintang, Papua. “Iya (kabur ke hutan),” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal saat dihubungi, Kamis (28/7).
Sehingga, hal tersebut menjadi salah satu kendala dalam mencari terduga pelaku tersebut. Ditambah, hutan tempat pelarian pelaku cukup terjal.
“Iya medan dengan gunung dan perbukitan yang terjal, tidak semua bisa dilalui darat, harus dengan pesawat atau melalui sungai yang makan waktu lama serta hutan-hutan,” ujar dia.
Polisi telah menyebarkan selembaran dan pamfle Daftar Pencarian Orang (DPO) untuk memudahkan pencarian pelaku. “Enggak dipasang kan sudah viral video, kalau di hutan siapa yang lihat,” tutupnya.
Sebelumnya, Petugas gabungan TNI -Polri mengevakuasi penambang emas yang menjadi korban penyerangan KKB di Pegunungan Bintang. Korban dievakuasi oleh anggota menggunakan helikopter carteran dari lokasi tambang ilegal di Kampung Kawe ke Boven Digoel.
“Kemarin korban sudah dievakuasi ke Boven Digoel dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga di Distrik Malind Kabupaten Merauke untuk dimakamkan,” kata Kombes Kamal saat dikonfirmasi.
Kamal menyebut, korban yang merupakan kejahatan KKB itu dimakamkan dengan keadaan tidak utuh. “Dimakamkan tanpa kepala,” sebutnya.
Untuk kasus ini, kini sedang ditangani oleh Tim Reskrim Polres Pegunungan Bintang. Polisi sudah sejumlah saksi yang dimintai keterangan oleh petugas. (sumber-Merdeka.com)