NEWS24XX,COM – Dua tahun setelah kecelakaan Air India Express menewaskan 18 orang di Bandara Internasional Karipur di Kerala yang mengirimkan gelombang kejut ke seluruh negeri, keluarga para korban dan penyintas telah mengambil tindakan mulia.
Mereka sedang membangun rumah sakit untuk penduduk setempat yang bergegas membantu penyelamatan pada malam naas dan orang lain yang tinggal di daerah tersebut.
Mereka telah mengumpulkan sejumlah Rs 50 lakh untuk membangun gedung rumah sakit di Kozhikode.
Bangunan itu akan dibangun untuk Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), satu-satunya fasilitas kesehatan pemerintah di dekat lokasi kecelakaan. Mereka telah mengumpulkan uang dari kompensasi yang mereka terima untuk membangun gedung Puskesmas untuk menunjukkan rasa terima kasih mereka kepada mereka yang melakukan operasi penyelamatan yang berani pada malam kecelakaan.
Rumah Sakit dengan fasilitas rawat inap, apotek, laboratorium
Sebuah Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani pada 7 Agustus, ulang tahun kedua kecelakaan, untuk membangun gedung rumah sakit untuk Puskesmas dengan fasilitas rawat inap, apotek dan laboratorium.
MoU ditandatangani oleh forum aksi yang dibentuk di bawah Malabar Development Forum (MDF), dengan District Medical Officer (DMO).
Forum aksi yang melibatkan para penyintas dan keluarga dari 184 penumpang telah menyumbangkan dana sebesar 50 lakh untuk tujuan tersebut, kata Ketua MDF Abdurahiman Edakkuni kepada PTI.
Edakkuni mengatakan rumah sakit terdekat berjarak sekitar delapan kilometer dari lokasi kecelakaan. “Puskesmas hanya berjarak 300 meter dari lokasi kecelakaan tetapi fasilitasnya kurang. Maka forum memutuskan untuk membangun rumah sakit bagi para penanggap pertama yang menyelamatkan banyak nyawa pada malam naas itu. Ini sebagai bentuk rasa terima kasih kepada penduduk setempat yang bergegas membantu para penumpang,” kata Edakkuni.
“Segera setelah dinas kesehatan memberi anggukan, pembangunannya akan dimulai”, tambah Edakkuni.
Hampir semua orang menerima kompensasi asuransi, berkat Forum, yang membawa pengacara asing untuk memperjuangkan klaim dengan Maskapai dan perusahaan asuransi.
Sumber mengatakan jumlah asuransi bervariasi dari orang ke orang berdasarkan cedera yang mereka derita dalam kecelakaan pesawat.
Beberapa menerima 7 lakh dan banyak yang menerima lebih dari 1 crore. Mereka yang menderita luka parah telah menerima lebih dari 5 crore, sumber menambahkan.
Delapan belas orang, termasuk pilot dan co-pilot, tewas ketika penerbangan AIE dengan 190 orang di dalamnya dari Dubai melewati landasan pacu di Kozhikode pada 7 Agustus 2020 dan jatuh ke lembah setinggi 35 kaki dan pecah berkeping-keping.