Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso curiga Irjen Ferdy Sambo pemakai narkoba, sehingga dia kehilangan kesadaran dan melakukan pembunuhan di rumah dinas.
Karena itu, Sugeng mendesak Bareskrim Polri melakukan tes urine untuk mengetahui apakah Ferdy Sambo pemakai narkoba atau tidak.
Sugeng menduga Ferdy Sambo pakai narkoba yang menyebabkan kehilangan kesadaran sehingga membunuh Brigadir Joshua di rumah dinas Kadiv Propam Polri pada 8 Juli 2022.
“Kenapa tidak tes urine? Itu harus ditanyakan ke Timsus tuh,” jelas Sugeng saat jadi tamu podcast Hazairin Sitepu atau Bang HS di Graha Pena Bogor, Jumat (19/8).
Pengacara kondang ini mengaku tak habis pikir Ferdy Sambo nekat melakukan pembunuhan di rumah dinas.
Padahal, kata Sugeng, Ferdy Sambo seorang reserse yang sangat paham bahwa kasus pembunuhan akan diusut sampai tuntas.
Kalau Sambo dalam keadaan sadar, kata Sugeng, seharusnya tidak melakukan pembunuhan kejam di rumah dinas, karena dia sangat paham konsekuensinya.
“Masa seorang polisi reserse, yang paham kasus pembunuhan itu akan diusut sampai ke mana pun (melakukan pembunuhan di rumah dinas),” kata Sugeng melansir dari pojoksatu.id.
Sugeng mengaku sudah mendapatkan informasi bahwa Brigadir Joshua dieksekusi sebelum skenario rekayasa diungkap ke publik.
“Kejadiannya itu dieksekusi. Saya mendapat informasi itu dieksekusi. Dia itu dianiaya dulu, kemudian dieksekusi,” kata Sugeng.
Dari informasi yang didapat Sugeng, Brigadir Joshua Hutabarat dipanggil masuk ke dalam rumah, kemudian dieksekusi.
“Dia di luar, dipanggil. Kemudian disuruh jongkok, lalu dieksekusi,” ucapnya.
Sugeng mengaku masih heran dan bertanya-tanya apa alasan Ferdy Sambo melakukan pembunuhan yang begitu kejam di rumah dinas.
“Itu yang enggak habis pikir, alasannya itu loh. Dia kan bintang dua ya, rising star (bintang yang bersinar). Potensi untuk naik menjadi kapolri ada. Mengapa dia menghancurkan dirinya sendiri,” tanya Sugeng.
Pria yang pernah menjadi calon Wali Kota Bogor ini curiga Ferdy Sambo melakukan pembunuhan di bawah pengaruh narkoba.
“Makanya Sambo itu harus dicek juga hasil urinenya. Memang sudah dicek? Ini juga harus diekspos. Ekspos ke publik menjadi penting,” katanya.