Ketua Kompolnas Mahfud Md ditantang Anggota Komisi III DPR RI Habiburokhmanuntuk membuka motif pembunuhan Brigadir J. Habiburokhman menyebut hal itu perlu diungkap karena telah memunculkan sejumlah keributan dan perdebatan di masyarakat.
“Motif ini pertanyaan, Pak, karena membuat orang bertanya-tanya. Ribut se-Indonesia ini karena motif, Pak. Motif inilah tembak menembak, atau ditembak, pelecehan, segala macem,” kata Habiburokhman di Komisi III DPR RI, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta dilansir dari detikNews, Senin (22/8).
Ia menilai motif penembakan sebaiknya dibuka ke publik jika memang Mahfud mengetahuinya. Habiburokhman mendorong Mahfud membeberkan motif pembunuhan terhadap Brigadir J agar publik tak lagi penasaran.
“Saya pikir, tanggung, Pak, dibuka saja kalau memang, Pak Ketua Kompolnas, mendapatkan info bocoran soal motif tersebut. Jadi jangan justru ditambah bumbu, ini konsumsi orang dewasa dan sebagainya,” bebernya.
“Bikin orang curious, Pak, padahal tidak terjawab sampai sekarang, tentu saya akan menanyakan ke Pak Kapolri di hari Rabu,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Mahfud membantah anggapan yang menyebut dirinya mendapat bocoran informasi kasus Ferdy Sambo. Ia menyebut dirinya tidak pernah mengatakan mendapat bocoran mengenai motif kasus tersebut.
“Soal motif, itu saya tidak pernah bilang saya mendapat bocoran, itu kan memang media massa memang begitu judulnya ‘Mahfud Md dapat bocoran’, ‘Sahroni dapat bocoran,’ dan ada itu bocor, itu ngomong biasa di TV, kemudian dipetik, nah ini bocorannya, padahal nggak ada,” tuturnya.
Mahfud juga tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai motif Ferdy Sambo yang menjadi dalang penembakan Brigadir J. Ia menyebut dirinya akan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan motif pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo kepada pihak kepolisian.
“Yang saya bilang soal motif, saya nggak bisa jelaskan, kan di masyarakat sudah banyak, ada misalnya kalo pelecehan seksual itu kan macem-macem, ada yang di koran cinta segi sekian, ada katanya perkosaan di Magelang, itu banyak sekali, biarkan polisi mengkonstruksi yang benar, mana yang tidak, saya tidak pernah mendapatkan bocoran tentang itu soal bocoran,” tuturnya. (sumber-Detik.com)