Sebuah informasi baru mengenai kasus pembunuhan Brigadir J cukup membuat geger publik. Hal itu bermula saat pengencara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan dalang dari semuanya bukanlah Ferdy Sambo ataupun Putri Candrawathi.
Kamaruddin mengatakan jika ajudan berinisial D menghasut Ferdy Sambo dan istri. Hal ini membuat Ferdy dan Putri bertengkar hebat dan muncul ide untuk merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.
Ajudan D mengatakan jika Brigadir J memakai parfum yang mirip dengan yang digunakan Putri. Kemudian Ajudan D juga mengaku memergoki Brigadir J mau menembak foto Ferdy Sambo. Ia juga menghasut Ferdy Sambo seolah almarhum membocorkan rahasia keluarga.
Hasutan tersebut memicu pertengkaran hebat antara Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi. Menyebabkan Putri jatuh sakit.
“Ada rekaman elektroniknya berupa percakapan elektronik. Pesan singkat whatsapp,” ungkap Kamaruddin, selaku pengacara keluarga Brigadir J mengutip dari Suara.com.
Sementara itu Kepala Divisi Humas (Kadivhumas) Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengimbau kepada masyarakat agar tak percaya begitu saja dengan informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Hingga kini Polri berjanji akan mengusut tuntas perkara penembakan Brigadir J secara profesional, akuntabel, dan transparan.
“Tim khusus terus bekerja. Mohon sabar dan dukungannya. Komitmen kami sejak awal mengusut perkara ini sampai tuntas dengan mengedepankan pendekatan scientific crime investigation,”jelasnya.
Polri juga mengatakan saat ini sedang fokus untuk menuntaskan kasus pembunuhan Brigadir J, terutama terkait pembuktian pasal yang sudah disangkakan.
“Timsus saat ini fokus untuk pembuktian pasal yang sudah diterapkan adalah 340 subsider 338 juncto 55 dan 56, fokus di situ. Pembuktian secara materiil baik secara formil,” kata Dedi di Jakarta, Kamis (18/8).