NEWS24XX.COM – Rabu (24 Agustus) menandai 31 tahun kemerdekaan Ukraina dari kekuasaan Soviet dan juga enam bulan sejak invasi Rusia yang sering disebut sebagai ‘operasi militer khusus’ Moskow.
Departemen Luar Negeri AS, dalam sebuah penasehat keamanan, menyatakan bahwa Rusia mempercepat upayanya untuk melakukan serangan terhadap infrastruktur sipil dan situs pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang.
Kedutaan Besar AS di Kyiv meminta semua warga AS yang masih berada di Ukraina untuk segera meninggalkan negara itu.
Departemen luar negeri dalam peringatannya mengatakan, “Jika Anda mendengar ledakan keras atau jika sirene diaktifkan, segera cari perlindungan.”
Lebih lanjut dilanjutkan, “Jika di rumah atau bangunan, pergilah ke tingkat terendah dari struktur dengan dinding eksterior, jendela, dan bukaan paling sedikit; tutup semua pintu dan duduk di dekat dinding interior, jauh dari jendela atau bukaan apa pun.”
Amerika Serikat pada hari Senin mengutuk pembunuhan yang ditargetkan terhadap warga sipil, mengatakan itu menentang praktik semacam itu, apakah itu terjadi di Ukraina atau Rusia.
Alasan di balik pembunuhan yang ditargetkan oleh Rusia adalah pembunuhan Darya Dugina, putri seorang penasihat dekat presiden Rusia, dalam ledakan bom mobil pada Sabtu malam.
Rusia mengklaim bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh dinas rahasia Ukraina.
Menurut Layanan Federal Rusia (FSB), Natalya Vovk, seorang warga negara Ukraina, melakukan kejahatan sebelum melarikan diri ke Estonia. Namun, Ukraina membantah terlibat.
AS sejauh ini telah memberlakukan sanksi terhadap hampir 5.000 orang sejak awal invasi pada 24 Februari, kata Departemen Luar Negeri. ***