NEWS24XX.COM – Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dan daerah sekitarnya di Ukraina menjadi zona konflik terbaru dalam invasi Rusia yang sedang berlangsung ke negara itu.
Menurut pejabat setempat, pasukan Rusia menembaki sejumlah kota yang menutup pembangkit listrik tersebut sehingga memicu kekhawatiran akan potensi bencana radiasi.
Pembangkit nuklir telah mendominasi berita utama minggu ini dengan Rusia dan Ukraina saling menuduh menargetkannya.
Pada hari Sabtu, kementerian pertahanan Rusia juga menuduh Ukraina melakukan penembakan.
Pabrik Zaporizhzhia saat ini berada dalam situasi yang kompleks karena meskipun dioperasikan oleh kru Ukraina, kendali tetap berada di tangan militer Rusia yang mengambil alih fasilitas tersebut pada bulan Maret.
Akibatnya, dalam beberapa minggu terakhir, kedua belah pihak saling menuduh melakukan penembakan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, PBB meminta Rusia untuk menarik pasukan dari pembangkit nuklir tersebut mengingat sifat sensitif dari fasilitas tersebut.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga mengatakan bahwa mereka akan mengunjungi pabrik dalam waktu dekat untuk memeriksa kondisinya di tengah konflik yang sedang berlangsung.
Namun, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba membantah adanya perubahan sikap dari Rusia.
“Militer Rusia harus keluar dari pabrik,” katanya di Twitter.
Menurut kantor berita RIA, pasukan Ukraina menyerang sebuah pabrik perbaikan helikopter di wilayah itu pada hari Minggu.
Laporan itu lebih lanjut mengklaim bahwa Ukraina menggunakan pesawat tak berawak untuk melakukan serangan di daerah itu dan Rusia mampu menghancurkan satu pesawat tak berawak tersebut di dekat fasilitas nuklir.
Di sisi lain, Gubernur Oleksandr Starukh turun ke Telegram untuk mengumumkan bahwa pasukan Rusia menembaki Zaporizhzhia dan mereka akhirnya menyebabkan kerusakan besar pada bangunan. ***