Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dibohongi Sambo usai menebak Brigadri J. Kebohongan itu dilakukan Sambo pada malam hari usai insiden penembakan Yosua.
Dilansir dari detikX, awalnya Sambo bersama anggotanya dari tim Provos Brigjen Benny Ali dan Brigjen Hendra Kurniawan mencoba mengintervensi proses olah TKP awal lokasi penembakan Brigadir J di rumah dinasnya yang berada di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7).
Sambo bahkan diketahui memerintah seorang asisten rumah tangga (ART) untuk menyiram darah Brigadir Yosua yang berceceran di rumah dinasnya. Setelah jejak dan bukti lainnya diamankan, Sambo, Benny, dan Hendra datang untuk menghadap ke Kapolri.
Hendra dan Benny saat itu lebih dahulu masuk ke ruangan untuk menghadap Kapolri. Mereka dimintai keterangan terkait peristiwa yang terjadi di rumah dinas Sambo.
Keduanya pun menceritakan peristiwa itu kepada Kapolri sesuai dengan arahan Ferdy Sambo yang sudah disampaikan sebelumnya. Mereka kompak mengatakan bahwa insiden yang menewaskan Yosua karena terjadi baku tembak antara ajudan.
Selanjutnya, giliran Ferdy Sambo yang menghadap ke Kapolri untuk dimintai keterangan secara terpisah. Kapolri menanyakan satu pertanyaan kepada Sambo. “Kamu nembak nggak, Mbo?” tanya Kapolri, singkat.
Sambo lantas menjawab pertanyaan itu sesuai dengan skenario awal yang telah diaturnya. Sambo menyebut dirinya tidak menembak sama sekali dalam peristiwa tersebut.
“Bukan saya yang menembak. Karena bisa saja saya selesaikan di luar. Kalau saya yang menembak, akan hancur kepalanya (Yosua) karena saya menggunakan senjata penuh amunisi kaliber 45,” jawab Sambo.
Setelah bertemu Kapolri, ketiganya kemudian pergi ke ruang pemeriksaan Provos di Lantau 3 gedung Propam Polri. Di sana, sudah ada Richard, Kuat Ma’ruf, dan Ricky yang telah dibawa lebih dulu oleh tim Provos.
Sambo lalu menghampiri ketiga anak buahnya itu. Dia kembali menekankan kepada ketiganya agar memberikan keterangan sesuai dengan skenario yang telah disusun oleh Sambo sebelumnya.
Saat Sambo menghampiri ketiga anak buahnya, Benny dan Hendra disebut berada di ruangan yang sama. Hanya saja, keduanya mengaku tidak mendengar pembicaraan antara Sambo dengan ketiga ajudannya itu. (sumber-Detik.com)