NEWS24XX.COM – Sebuah laporan baru mengungkapkan bahwa orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka sebagai dampak dari krisis iklim berisiko mengalami perbudakan modern dan perdagangan manusia di masa mendatang.
Krisis iklim dan meningkatnya frekuensi bencana cuaca ekstrem termasuk banjir, kekeringan, dan kebakaran besar berdampak buruk pada mata pencaharian orang-orang yang sudah hidup dalam kemiskinan dan ini membuat mereka lebih rentan terhadap perbudakan, kata laporan itu.
Para peneliti dari Institut Internasional untuk Lingkungan dan Pembangunan dan Anti-Perbudakan Internasional telah menemukan bahwa kekeringan di utara Ghana telah menyebabkan pria dan wanita muda bermigrasi ke kota-kota besar.
Laporan lebih lanjut mengungkapkan bahwa banyak perempuan mulai bekerja sebagai kuli angkut dan menghadapi risiko perdagangan manusia, eksploitasi seksual, dan jeratan utang.
Seorang wanita yang bermigrasi ke Accra dari Ghana utara, dulunya bertani sampai tanahnya hancur karena banjir.
Dia kemudian dipaksa untuk pindah.
Selama tujuh tahun ia bekerja sebagai kuli ( kayayie ), membawa barang-barang di kepalanya.
Dia dikutip oleh The Guardian mengatakan, “Bekerja sebagai kayayie tidak mudah bagi saya. Ketika saya datang ke sini, saya tidak tahu apa-apa tentang pekerjaan itu. Saya diberitahu bahwa wanita yang menyediakan panci kami juga akan memberi kami makan dan akomodasi. Namun, semua penghasilan saya pergi ke dia dan hanya kadang-kadang dia akan memberi saya sebagian kecil dari uang yang saya hasilkan.
Fran Witt, penasehat perubahan iklim dan perbudakan modern di Anti-Slavery International mengatakan bahwa penelitian tersebut menunjukkan efek domino dari perubahan iklim terhadap kehidupan jutaan orang.
“Peristiwa cuaca ekstrem berkontribusi pada perusakan lingkungan, memaksa orang meninggalkan rumah mereka dan membuat mereka rentan terhadap perdagangan, eksploitasi, dan perbudakan.”
Sesuai perkiraan Bank Dunia memperkirakan bahwa pada tahun 2050, dampak krisis iklim akan memaksa lebih dari 216 juta orang di enam wilayah, termasuk Afrika sub-Sahara, Asia Selatan dan Amerika Latin, dari rumah mereka. ***