Rusia dan China semakin mesra. Keduanya semakin memperdalam hubungan militer dan diplomatik saat hubungan dengan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat (AS), memburuk.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan kini Angkatan Laut kedua negara akan mengadakan patroli bersama di Samudra Pasifik. Kemhan mengatakan kru dari kedua belah pihak melakukan manuver taktis bersama dan melakukan latihan yang melibatkan artileri dan helikopter.
“Tugas patroli tersebut meliputi penguatan kerja sama angkatan laut antara Rusia dan China,” tulis postingan lembaga Kremlin itu di Telegram pada Kamis (15/9/2022).
“Menegakkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik, memantau pesisir dan menjaga situs ekonomi bahari Rusia dan China,” katanya, dikutip dari Reuters.
Sementara itu, hari ini, Presiden China Xi Jinping akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Uzbekistan. Ini menjadi perjalanan pertama Xi ke luar negeri dalam lebih dari dua tahun pandemi Coid-19 mewabah.
Diyakini keduanya akan membahas isu Ukraina dan Taiwan. Kemitraan tanpa batas semakin dalam antara negara adidaya China dan raksasa sumber daya alam Rusia dalam perkembangan geopolitik sendiri dilaporkan membuat Barat cemas.
‘Empat mata’ dua pemimpin dunia tersebut berlangsung sebelum pertemuan tingkat tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) Jumat. SCO sendiri didirikan di 2021 yang terdiri dari Rusia, China, India, Pakistan, serta negara-negara Asia Tengah bekas Uni Soviet seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Kirgistan dan Tajikistan.
Diyakini keduanya akan membahas isu Ukraina dan Taiwan. Kemitraan tanpa batas semakin dalam antara negara adidaya China dan raksasa sumber daya alam Rusia dalam perkembangan geopolitik sendiri dilaporkan membuat Barat cemas.
‘Empat mata’ dua pemimpin dunia tersebut berlangsung sebelum pertemuan tingkat tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) Jumat. SCO sendiri didirikan di 2021 yang terdiri dari Rusia, China, India, Pakistan, serta negara-negara Asia Tengah bekas Uni Soviet seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Kirgistan dan Tajikistan.
Sumber : CNBC Indonesia