Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara merespons isu dirinya berpeluang menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
Ia tidak mau menanggapi dan menjelaskan hal yang bukan berasal dari pernyataannya.
“Kalau dari saya, saya terangkan, kalau bukan dari saya, saya ndak mau terangkan. Itu saja, terima kasih,” kata Presiden Jokowi saat menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (16/9).
Ia heran dengan berbagai isu tentang jabatannya yang terus beredar di tengah masyarakat, mulai dari perpanjangan masa jabatan presiden hingga dirinya bakal menjadi cawapres.
Jokowi mempertanyakan pihak-pihak yang melemparkan isu tersebut.
“Sejak awal saya sampaikan urusan tiga periode sudah saya jawab. Begitu sudah dijawab muncul lagi namanya perpanjangan juga sudah saya jawab. Lalu, muncul lagi jadi wapres, ini dari siapa?” kata Jokowi.
Isu Jokowi berpotensi menjadi cawapres di Pilpres 2024 bermula dari pernyataan juru bicara Mahkamah Konstitusi Fajar Laksono yang menyebut presiden dua periode bisa menjadi calon wakil presiden.
Menurutnya, Pasal 7 UUD 1945 tidak melarang presiden dua periode menjadi wakil presiden.
“Kalau itu secara normatif boleh saja. Tidak ada larangan, tapi urusannya jadi soal etika politik saja menurut saya,” kata Fajar Laksono.
Isu kemudian berkembang menjadi kans duet Prabowo Subianto dan Jokowi di Pilpres 2024. Ketum Relawan Projo Budi Arie mengatakan wacana duet itu tidak bisa dipungkiri karena berasal dari masyarakat.
“Konstitusi mengizinkan. Politik kan soal seni kemungkinan. Wacana ini sah-sah saja. Yang namanya aspirasi masyarakat tidak bisa dilarang. Soal terwujud atau tidak itu kan banyak variabelnya,” kata Budi melalui keterangan tertulis, Kamis (15/9). (sumber: cnnindonesia.com)