Lalai dalam memegang senjata, Bripda Arif setelah tak sengaja ditembak oleh rekannya Bripda MRW menggunakan senjata flash ball atau jenis pelontar gas air mata. Korban tertembak pada bagian kepala saat memasak mie instan di dapur.
Insiden ini bermula saat Bripda MRW dan Bripda Arif sama-sama menuju Aspol Blok B No 3 SPN Polda Gorontalo pada Jumat (16/9) sekitar pukul 19.15 Wita. Saat tiba, korban Bripda Arif langsung menuju dapur untuk memasak mie instan.
Bripda MRW kemudian menuju ruang tengah dan secara tidak sengaja melihat senjata pelontar gas air mata di atas meja. Bripda MRW yang saat itu memegang ponsel lalu meletakkannya dan mengambil senjata tersebut.
“Yang bersangkutan meletakkan handphone yang digenggam olehnya dan mengambil senjata Flash Ball tersebut kemudian secara tidak sengaja menarik pelatuk yang saat itu ujung laras senjata flash ball mengarah ke korban,” kata Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono.
Kala itu, moncong senjata yang dipegang Bripda MRW mengarah ke korban. Kemudian secara tiba-tiba tembakan terlepas dan mengenai bagian kepala korban. “Tembakan mengenai bagian kepala dari korban, yang bersangkutan pingsan dan tergeletak di tempat tersebut,” ujar Wahyu.
Wahyu mengungkapkan, Bripda MRW dan Bripda Arif sama-sama merupakan personel SPN Polda Gorontalo. Usai tertembak, Bripda Arief langsung dibawa ke Rumah Sakit Aloe Saboe Kota Gorontalo untuk menjalani perawatan.
“Korban terluka di bagian kepala sebelah kiri bawah dan harus dirawat di Rumah Sakit Aloe Saboe,” jelas Wahyu.
Bripda MRW Ditahan
Setelah insiden itu, Bripda MRW kemudian ditahan dan ditempatkan di ruangan khusus. Peristiwa ini ditangani Provos SPN Polda Gorontalo.
“Untuk pelaku ditangani Provos Sekolah Polisi Negara atau SPN Polda Gorontalo dan infonya ditempatkan di ruangan khusus,” kata Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Wahyu Tri Cahyono dalam keterangannya, Minggu (18/9).
Hingga saat ini, Bripda MRW masih dalam pemeriksaan. Informasi terkait insiden tersebut baru akan disampaikan setelah pemeriksaan selesai. “Nanti akan kami infokan lagi,” ujar Wahyu.
Sementara itu, kondisi Bripda Arif saat ini sudah berangsur normal dan luka di bagian kepalanya sudah ditangani. Namun, sejauh ini pendengaran korban masih terganggu.
“Info sore kemarin yang saya dapat fungsi pendengaran telinga sebelah kiri masih belum bisa mendengar suara,” ungkap Wahyu.
Kepala SPN Polda Gorontalo Kombes Pol Agus Widodo juga menyampaikan kondisi anggotanya yang terkena senjata pelontar gas air mata sudah membaik.
“Sudah bisa makan dan minum obat, tapi belum bisa diajak ngobrol kata dokter perlu istirahat banyak,” kata Agus. (sumber-Detik.com)