Timnas Indonesia akan menjalani uji coba dengan menghadapi Curacao pada FIFA Matchday, 24 dan 27 September 2022. Berikut tiga perkiraan formasi yang akan diterapkan dalam laga itu.
Selama menangani Timnas Indonesia sejak dikontrak pada Desember 2019, Shin sudah menerapkan sejumlah formasi. Awalnya ia memakai formasi 4-4-2 yang biasa digunakan pelatih Indonesia sebelum-sebelumnya.
Seiring berjalannya waktu, berbagai formasi digunakan, seperti 4-3-3 atau 5-4-1. Namun belakangan Shin mulai percaya diri menggunakan tiga bek sejajar atau formasi 3-4-3 untuk Timnas Indonesia dan tim kategori U-20.
Bertahan 5-2-3
Untuk melawan tim kuat Shin tak ragu untuk menerapkan formasi bertahan 5-2-3. Tiga bek sejajar akan didukung dua bek saya dan dua gelandang bertahan. Tujuh pemain ini akan kompak bertahan di zona bahaya saat ditekan.
Formasi ini membuat Indonesia mengandalkan serangan balik. Pada prakteknya satu striker menunggu di garis pertahanan terakhir lawan dan dua penyerang siap dalam posisi sigap untuk melancarkan tusukan cepat.
Pola seperti ini sempat diterapkan Shin saat melawan Vietnam dalam pertandingan babak grup Piala AFF 2020 (2021). Ketika itu pemain Indonesia bertahan total menghadapi gempuran lawan dan berhasil bermain imbang 0-0.
Atraktif 3-4-3
Formasi ini mulai sering diterapkan Shin. Tiga bek sejajar bisa menjamin keamanan. Adapun dua bek sayap bermain lebih maju untuk membantu serangan. Hal ini terbukti berhasil diterapkan bersama Indonesia U-20.
Sejatinya formasi sama telah diterapkan Shin di Kualifikasi Piala Asia 2023. Menghadapi Kuwait dan Yordania yang secara kualitas di atas Indonesia, Shin bermain terbuka dengan formasi ini dan berhasil meraih tiket ke putaran final.
Dengan formasi ini tim Garuda menang 2-1 atas Kuwait dan kalah 0-1 dari Yordania. Dua pertandingan ini memperlihatkan pragmatisme yang diterapkan Shin tidak terlalu negatif, tetapi tetap atraktif secara permainan.
Pragmatisme 4-5-1
Salah satu persoalan paling besar Shin bersama Timnas Indonesia adalah lini depan. Hingga kini pelatih asal Korea Selatan tersebut belum menemukan sosok ujung tombak yang pas dan bisa diandalkan di berbagai situasi.
Karena belum menemukan striker andalan, menempatkan satu striker bisa jadi pilihan jitu. Pada saat yang sama menumpuk pemain gelandang dengan kemampuan menyerang tinggi. Untuk urusan ini Shin punya banyak pilihan.
Formasi ini secara praktek bisa pragmatis. Maksudnya pemain menumpuk di sisi pertahanan karena lawan lebih berkualitas. Dengan kata lain serangan balik menjadi senjata agar bisa mendapatkan hasil maksimal.
Sumber : CNN Indonesia