Empat dari lima siswa SMA Taruna Sumatera Barat (Sumbar) terancam dikeluarkan dari sekolah. Hal ini menindaklanjuti aksi pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan terhadap juniornya.
Demikian disampaikan Kepala SMA Taruna Gunung Medan Sitiung, Rina melalui suaminya. Pasalnya, saat dihubungi lewat sambungan telepon, istrinya sedang dalam kondisi demam sehingga tidak bisa memberikan keterangan kepada awak media.
“Istri saya dan kedua anak lagi demam. Kejadian pengeroyokan itu sudah diselesaikan,” kata suami Rina yang menjawab melalui telepon, Rabu (21/9/2022).
Menurut dia, berdasarkan keputusan pihak sekolah, empat dari lima siswa yang melakukan pengeroyokan bakal diberhentikan dari sekolah.
“Kemungkinan usai melaksanakan ujian ini bakal diberhentikan empat orang siswa dan satu tidak karena masih ringan (bisa dipertimbangkan),” katanya mengutib dari iNews.
Terpisah, AF selaku pihak keluarga korban menyebutkan bahwa dia mengetahui persoalan ini setelah diberitahu Yayasan sekolah pada Minggu (18/9/2022).
“Usai kejadian pihak yayasan membawa korban ke klinik untuk mendapatkan perawatan medis. Sedangkan orang tua beserta adik korban datang ke sini dari Lubuk Basung pada Senin 19 September,” kata AF.
Dia menyebutkan terkait kejadian pengeroyokan itu, pihak keluarga bersepakat untuk menyelesaikan dengan pihak sekolah dan keluarga para pelaku secara kekeluargaan dan tidak memperpanjang ke ranah hukum.
“Kemarin telah ada penyelesaian antara pihak keluarga dan sekolah serta pihak terkait lainnya,” ujar dia.
“Memang sudah menjadi permintaan anak kami, orang tua dan juga pihak keluarga pelaku,” katanya.
Salah satu alasan korban dan keluarga untuk tidak memperpanjang persoalan ini adalah keinginan untuk menyelesaikan studi di SMA Taruna Sitiung.
“Sehingga tidak ingin masalah ini berlarut-larut dan menjadi penghambat penyelesaian studi anak kami yang sudah kelas XI,” katanya.
Pihaknya berharap supaya kejadian ini menjadi pelajaran sekaligus perhatian bagi semua pihak.
Sebelumnya, seorang pelajar kelas XI SMA Taruna Sumatera Barat inisial A (17) menjadi korban pengeroyokan oleh lima seniornya.
Insiden ini terjadi di asrama sekolah itu di Gunung Medan, Nagari Sitiung, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sabtu (17/9/2022).
Akibatnya korban A dirawat di klinik kesehatan di Kampung Baru, Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung.