Setidaknya 70 orang tewas dalam insiden tenggelamnya kapal yang membawa imigran asal Lebanon di wilayah Suriah, Kamis, (23/9/2022). Hal ini disampaikan langsung oleh otoritas Lebanon dan Suriah.
Pada hari Jumat, Menteri Transportasi Lebanon mengatakan bahwa 71 orang tewas dalam kecelakaan itu. Sementara itu, 20 korban selamat dirawat di rumah sakit Baseldi Tartous.
Otoritas Suriah mengatakan kapal itu berangkat dari wilayah Minyeh, di utara Lebanon pada Selasa dengan mengangkut sekitar 120 sampai 150 orang di dalamnya. Direktur Jenderal Pelabuhan Suriah, Samer Qubrusli, menjelaskan operasi pencarian masih dilangsungkan.
“Gelombang laut dan angin kencang membuat operasi penyelamatan menjadi sulit,” ujarnya kepada Al Jazeera.
Reporter Al Jazeera, Zeina Khodr, mengunjungi rumah sebuah keluarga yang kerabatnya berada di kapal. Keluarga itu kehilangan empat gadis muda dan seorang ibunya. Sang ayah berada di rumah sakit di seberang perbatasan di Suriah.
“Ada banyak kesedihan di sini, orang-orang sanyat syok. Mereka bingung mengapa mereka tidak dapat banyak informasi.”
Meski ada banyak insiden kapal imigran yang tenggelam, banyak penduduk yang tetap nekat ingin menyeberang menggunakan kapal ke negara lain.
“Kami telah berbicara dengan orang-orang yang selamat dari kapal yang terbalik dan apa yang mereka katakan kepada kami adalah kami akan terus melakukannya lagi dan lagi, karena tidak ada pekerjaan,” tambah Khodr.
Lebanon sendiri saat ini sedang dalam krisis. Nilai mata uang negara itu bahkan telah anjlok lebih dari 90%. Lebanon juga sedang menghadapi kemiskinan yang cukup ekstrem.
Hal ini membuat warga negara itu, beserta warga negara tetangga seperti Suriah dan Palestina, meninggalkan negaranya dan memilih pergi ke Eropa dengan kapal untuk mencari penghidupan yang lebih layak.
Sumber : CNBC Indonesia