Curacao menjadi sorotan karena melawan Timnas Indonesia dalam ajang FIFA Matchday pada hari ini, Jumat (23/9). Jumlah penduduk di pulau itu pun tak luput dari perhatian.
Pertandingan antara Timnas Curacao dan Timnas Indonesia berlangsung di Stadion Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat.
Terlepas dari pertandingan tersebut, berapa sebetulnya jumlah penduduk di Curacao.
Menurut laporan Britannica, Curacao memiliki jumlah penduduk 149.800 jiwa. Angka ini lebih sedikit dari jumlah penduduk di Kecamatan Pasar Minggu yakni 383.400 jiwa.
Beberapa kecamatan di Jakarta Selatan memiliki jumlah penduduk mulai 160 ribu hingga 380 ribu.
Sementara itu, luas wilayah Curacao 444 km. Jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia, negara ini tak lebih luas dari DKI Jakarta yang memiliki luas 664 km.
Curacao merupakan pulau yang terletak di Laut Karibia. Wilayah ini termasuk dalam Kerajaan Belanda, namun secara fisiografis juga bagian Amerika Selatan.
Banyak penduduk Curacao merupakan suku Arawak yang berasal dari Amerika Selatan.
Menengok sejarah, Curacao tak luput dari invasi bangsa Eropa pada 1499. Spanyol sempat menjelajah wilayah ini.
Kemudian pada 1515, Spanyol mendeportasi seluruh penduduk asli Curacao ke Hispaniola guna menjadi budak.
Usai Spanyol hengkang dari tanah Curacao, Belanda datang.
Belanda menjadikan Curacao pusat perdagangan utama bagi Perusahaan Hindia Barat Belanda. Pulau ini memberikan satu keuntungan khusus dan menjadi salah satu pelabuhan alam terbaik di Hindia Barat.
Selama periode 1660 hingga 1700, Perusahaan Hindia Barat Belanda berkembang, perdagangan budak pun melesat, dan pelabuhan Curaçao dibuka untuk semua negara.
Pelabuhan tersebut menerima pasokan makanan yang masuk maupun untuk membuang produk dari perkebunan Amerika Selatan.
Curacao juga menjadi sasaran invasi dari negara yang menderita imbas perang antara Inggris dan Belanda. Belanda lalu berhasil mengamankan pulau ini sejak 1816.
Kemudian pada 1845, Curacao menjadi salah satu dari enam wilayah yang terikat dengan Belanda. Kemudian pada 1954, dengan mempertimbangkan ketergantungan mereka, maka pulau ini menyusun kembali sebagai Antillen Belanda.
Antillen Belanda merupakan beberapa kepulauan di Karibia yang membentuk wilayah otonom Kerajaan Belanda.
Namun, gagasan Belanda sebagai negara tak pernah mendapat dukungan dari semua anggotanya. Sesama anggota bahkan kerap bersitegang.
Pada 1986, Aruba memisahkan diri dan membentuk negara sendiri, lalu disusul Sint Maarten pada 2004.
Kemudian pada 2006 masyarakat Curacao dan pemerintah Belanda sepakat membubarkan Antillen Belanda. Empat tahun kemudian, Curacao dan Sint Maarten menjadi negara yang termasuk dalam Kerajaan Belanda.
Curacao menjadi negara monarki. Kepala negara pulau ini adalah raja Belanda, sementara kepala pemerintahan yakni perdana menteri.
Menurut situs Netherlands and You, Curacao merupakan negara yang stabil secara politik di kawasan Karibia.
Perdana Menteri bertindak sebagai kepala pemerintahan, dan Curaçao bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan urusan dalam negerinya sendiri. Pertahanan dan urusan luar negeri menjadi tanggung jawab Kerajaan Belanda
Mereka juga menerapkan demokrasi parlementer dengan sistem hukum independen.
Dari sisi ekonomi Curacao mengembangkan ekonomi perkebunan meski curah hujan dan tanah yang subur sedikit. Di era invasi Belanda, tebu menjadi komoditas utama. Kini jeruk menggeser posisi itu. Kulit kering buah ini bisa menjadi bahan dasar minuman keras Curacao yang terkenal.
(Sumber: cnnindonesia.com)