Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia terasa tinggi bagi masyarakat, namun hal ini juga terjadi di negara lain seperti di Jerman, yang kondisinya bahkan lebih parah.
Pada 3 September pemerintah meninggikan harga BBM subsidi Pertalite di Indonesia menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650. Solar, BBM subdisi lainnya naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800.
Sedangkan banderol Pertamax meningkat dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500. Sementara Pertamax Turbo turun dari Rp17.900 per liter menjadi Rp15.900.
Dexlite turun dari Rp17.800 per liter menjadi Rp17.100 dan Pertamina Dex menjadi Rp17.400 per liter dari Rp18.900.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di Frankfurt, Jerman, pada Rabu (21/9), penyedia BBM misalnya Esso, menjual jenis bensin Super E10 seharga 1,88 euro per liter atau Rp27.735 ribu berdasarkan kurs 1 euro = Rp14.752.
Rinciannya sebagai berikut berdasarkan per liter:
Super E10 1,88 euro = Rp27.735
Super 1,94 euro = Rp28.620
Supreme 2,06 = Rp30.390
Diesel 2,09 = Rp30.833
SPBU lain di Franfurt yang lebih kecil terletak di area Mc. Wash, tertera harga BBM lebih murah, yakni Super E10 Rp1,81 euro (Rp26.702) per liter, Super 1,87 euro (Rp27.587) per liter dan Diesel 2,02 euro (Rp29.800) per liter.
Sopir bus rental yang ditemui di Frankfurt mengatakan kenaikan harga BBM ‘cukup parah’. Dia mengeluhkan harganya yang terus-terusan naik.
“Sebelum seperti sekarang harga BBM sekitar 1,5 euro (Rp22.129),” ujar dia yang tak mau disebutkan namanya.
Berdasarkan situs globalpetrolprice.com, harga BBM di Jerman sempat menyentuh 1,99 euro (Rp29.358) pada 5 September 2022. Saat ini rata-rata harga BBM di dunia disebut 1,98 euro.
Jerman adalah negara ekonomi terbesar dan mengonsumsi BBM paling banyak di Eropa. Masalah tingginya harga BBM bukan cuma memengaruhi biaya berkendara warga tetapi juga berimbas pada sumber daya listrik dan penghangat yang menggunakan gas alam.
Ini dipengaruhi pengetatan aliran gas alam Rusia, yang sedang menginvasi Ukraina, ke Jerman dan negara lain di Eropa.
Sebagian pengemudi di Jerman kini beralih ke transportasi massal seperti kereta. Penyedia jasa kereta saat ini mulai menerapkan program harga tiket tetap untuk perjalanan.
(Sumber: cnnindonesia.com)