CEO Google Sundar Pichai menyebut bahwa kebahagiaan tak bisa diukur dengan uang dalam sebuah pertemuan terbuka antara pemimpin induk Google, Alphabet dengan seluruh pegawai mereka.
Pertemuan antara bos dan karyawan ini digelar karena perusahaan teknologi sedang menghadapi banyak tantangan ekonomi, termasuk potensi resesi, inflasi yang melonjak, kenaikan suku bunga, dan pengeluaran iklan yang melambat.
“Kita tidak harus selalu menyamakan kebahagiaan dengan uang. Saya pikir Anda bisa masuk ke startup yang bekerja keras dan orang-orang mungkin bersenang-senang dan itu tidak harus selalu disamakan dengan uang,” kata dia dilansir dari CNBC Internasional, Sabtu (24/9/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Pichai menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan dari para pegawai Google meliputi pemotongan anggaran perjalanan dan hiburan, mengelola produktivitas, serta potensi PHK.
Sebagaimana diketahui selama lebih dari satu dekade terakhir Google dikenal sebagai perusahaan dengan pertumbuhan tinggi dan menyediakan fasilitas menyenangkan. Namun pada Juli, Alphabet melaporkan pendapatan berturut-turut yang lebih lemah dari perkiraan.
Adapun pertumbuhan penjualan kuartal III-2022 diperkirakan akan turun ke satu digit atau turun dari lebih dari 40% tahun sebelumnya.
Pichai mengakui bahwa bukan hanya ekonomi yang menyebabkan tantangan di Google, tetapi juga perluasan birokrasi di Google.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Google meluncurkan “Simplicity Sprint,” pada Juli lalu. Langkah ini bertujuan untuk mengumpulkan ide dari lebih dari 174.000 karyawannya tentang cara mendapatkan hasil yang lebih baik lebih cepat dan menghilangkan pemborosan.
Awal bulan ini, Pichai mengatakan dia berharap untuk membuat perusahaan 20% lebih produktif sambil memperlambat perekrutan dan investasi.
Pichai menanggapi dengan mengatakan bahwa memberi tahu seluruh tenaga kerja tentang pemotongan bukanlah cara yang terukur untuk melakukan. Namun dia akan mencoba dan memberitahu perusahaan tentang pembaruan yang lebih penting.
Pichai boleh saja bicara soal perbedaan nilai kebahagiaan dan uang. Faktanya, Pichai tahun lalu mendapatkan US$ 6,3 juta (sekitar Rp 95,21 miliar) dari Google, sedangkan eksekutif puncak lainnya menghasilkan lebih dari US$ 28 juta.
Sumber : CNBC Indonesia