Theresia Afrinsia Darna (53), yang dianiaya muridnya RJD (17) saat mengajar di sekolah, mengaku sudah memaafkan perbuatan anak didiknya itu. Guru SMA Negeri 9 Lasiana Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berharap tersangka penganiayaan itu dihukum ringan.
“Sebagai seorang guru dan seorang ibu, Saya berharap agar dia (tersangka) bisa dihukum dengan hukuman yang ringan,” kata Theresia di Kupang, Senin (26/9).
Theresia mengaku sudah memaafkan tersangka yang telah menganiaya dirinya yang berujung pada tulang hidung patah, memar di pipi serta bagian mata yang berdampak pada buramnya penglihatannya.
Perlu Efek Jera
Theresia yang sudah berprofesi sebagai guru kurang lebih 15 tahun itu berharap tersangka kelak bisa menyelesaikan masa tahanannya di lapas anak jika kelak dibawa sampai ke meja sidang.
“Saya hanya berharap karena masih di bawah umur dia kelak bisa ditahan dan menjalani hukuman yang ringan saja di lapas anak,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa dirinya tak ingin mencabut laporan dari polisi atas perbuatan murid tersebut, karena memang sebagai bagian dari pembelajaran kepada tersangka, sehingga bisa memberikan efek jera tidak hanya bagi RJD tetapi juga bagi siswa lainnya di sekolah lainnya.
Kembali Mengajar
Theresia sudah mulai masuk mengajar pada Senin (26/9). Namun dia mengaku masih trauma dengan perbuatan RJD kepada dirinya.
Namun sebagai guru, Theresia mengaku harus tetap masuk, karena tak lama lagi sudah akan ada ujian tengah semester. Murid-murid yang lainnya juga membutuhkan materi pembelajaran sehingga bisa mengikuti ujian dengan baik.
Kasus penganiayaan ini dilaporkan terjadi pada Rabu (21/9) pagi. Ketika Theresia mengaku menyuruh RJD membaca, namun dia malah bercerita dengan suara besar dan sibuk sendiri bersama teman sebangkunya.
Kronologi Penganiayaan
Theresia menegur RJD untuk di luar saja jika datang sekolah hanya untuk bermain, sehingga tidak mengganggu siswa lain yang ingin belajar.
Dia menambahkan, siswa tersebut disuruh untuk menjelaskan kembali materi yang telah diberikan tadi. Siswa itu balik memandangnya dengan wajah sini lalu bertanya dengan nada kasar, “halaman berapa?”.
Saat Theresia ingin mengetuk kepalanya, siswa itu mengambil buku sosiologi, lalu menutupi kepalanya. Ketukan itu mengenai buku, bukan kepalanya.
Tanpa disadari, siswa itu membalas dengan kepalan tangan dan memukuli wajah Theresia, sehingga darah segar pun mengucur deras dari dalam hidungnya. Sedangkan mata bagian kanan membengkak dan kebiruan akibat tinju siswa tersebut.
“Saya langsung tidak sadar ternyata hidung saya sudah seperti keluar air, ternyata darah,” kata Theresia.
Proses Hukum Tetap Berjalan
Tidak hanya memukul, siswa itu juga beberapa kali menendang sang guru di hadapan siswa-siswi lainnya. “Bahkan dia berontak untuk kembali memukul saya tapi beruntung siswa lain cepat tahan dia. Saya sudah tidak ingat dia tendang saya kena di mana,” tambah Theresia.
Kapolres Kupang Kota Kombes Pol Rishian Krisna B saat dihubungi secara terpisah mengatakan bahwa proses hukum terhadap RJD tetap berjalan.
“Namun tidak ditahan di sel, karena tersangka masih di bawah umur,” jelasnya seperti dilansir Antara.