Sekitar 120 ribu usaha di Italia terancam mengalami penutupan. Hal ini dikarenakan biaya energi yang makin tinggi dan mencekik biaya operasional bisnis.
Dalam laporan Russia Today yang mengutip berita Corriere della Sera, kepala asosiasi bisnis Italia atau Confcommercio, Carlo Sangalli, mengatakan bahwa ini juga akan berdampak pada hilangnya 370 ribu pekerjaan. Ia mengaku saat ini harga energi di Italia juga lebih tinggi dibandingkan negara lainnya.
“Sudah hari ini banyak perusahaan mereorganisasi atau mengurangi layanan… Antara sekarang dan paruh pertama tahun 2023, setidaknya 120.000 usaha kecil di sektor jasa berada dalam risiko… Ini adalah perkiraan hati-hati yang tidak memperhitungkan perusahaan terbesar,” kata Sangalli, dikutip Selasa (27/9/2022).
“Dalam hal biaya energi, hotel, bar, restoran, dan toko kami akan membayar 40-60% lebih banyak untuk tagihan mereka tahun ini daripada di Jerman, dan tiga kali lipat dari di Prancis.”
Ia juga menjabarkan krisis energi dapat memberikan pukulan terakhir bagi banyak bisnis yang telah dibuat rentan oleh pandemi Covid-19. Sangalli juga menyerukan beberapa langkah dukungan yang diperkenalkan selama pandemi untuk diadopsi kembali.
“Italia membutuhkan reformasi yang baik dan investasi yang baik yang akan membuat negara kita bekerja lebih baik dan dengan cara yang lebih sederhana,” tambahnya.
Italia, bersama dengan negara-negara Uni Eropa lainnya, telah berjuang melawan inflasi yang mencapai rekor tertinggi. Inflasi tahunan di negara tersebut mencapai 8,4% pada bulan Agustus, sebagian besar didorong oleh biaya energi.
Negeri Pizza itu bergantung pada impor untuk hampir 75% dari energinya. Pada awal tahun ini, ia mengimpor 40% gasnya dari Rusia.
Namun pada pada bulan Juli pembeliannya dari Rusia turun menjadi 25% karena sanksi UE akibat serangan Moskow ke Ukraina. Awal bulan ini, Italia juga kehilangan banyak pasokannya dari Rusia ketika perusahaan BUMN energi Moskow, Gazprom, menghentikan aliran melalui pipa Nord Stream 1 karena masalah teknis.
Dalam survei terbaru, lebih dari 70% orang Italia mengalami kesulitan atau tidak mampu membayar tagihan energi. Sembilan dari sepuluh orang berencana memotong pengeluaran untuk membayar energi. Ini dilakukan dengan membatasi pergi ke restoran dan bar pada hari libur serta mengurangi pembelian pakaian.
Sumber : CNBC Indonesia