Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PKB, Syaiful Huda meminta pemerintah untuk bersikap tegas terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan hingga 174 orang. Huda menilai perlu dibentuk tim independen pencari fakta untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Apa pemicu utama peristiwa ini, apakah ada provokasi sehingga massa tidak terkendali, apakah ada pelanggaran SOP pengamanan oleh petugas di lapangan, bagaimana jalur evakuasi di stadion, hingga manajemen pengelolaan suporter merupakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh tim independent pencari fakta,” kata Huda kepada IDN Times, Senin (3/9/2022).
1. Desak pemerintah benahi menajemen kompetisi sepak bola
Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PKB, Syaiful Huda meminta pemerintah untuk bersikap tegas terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan hingga 174 orang. Huda menilai perlu dibentuk tim independen pencari fakta untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Apa pemicu utama peristiwa ini, apakah ada provokasi sehingga massa tidak terkendali, apakah ada pelanggaran SOP pengamanan oleh petugas di lapangan, bagaimana jalur evakuasi di stadion, hingga manajemen pengelolaan suporter merupakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh tim independent pencari fakta,” kata Huda kepada IDN Times, Senin (3/9/2022).
Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PKB, Syaiful Huda meminta pemerintah untuk bersikap tegas terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan hingga 174 orang. Huda menilai perlu dibentuk tim independen pencari fakta untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Apa pemicu utama peristiwa ini, apakah ada provokasi sehingga massa tidak terkendali, apakah ada pelanggaran SOP pengamanan oleh petugas di lapangan, bagaimana jalur evakuasi di stadion, hingga manajemen pengelolaan suporter merupakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh tim independent pencari fakta,” kata Huda kepada IDN Times, Senin (3/9/2022).
Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PKB, Syaiful Huda meminta pemerintah untuk bersikap tegas terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan hingga 174 orang. Huda menilai perlu dibentuk tim independen pencari fakta untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Apa pemicu utama peristiwa ini, apakah ada provokasi sehingga massa tidak terkendali, apakah ada pelanggaran SOP pengamanan oleh petugas di lapangan, bagaimana jalur evakuasi di stadion, hingga manajemen pengelolaan suporter merupakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh tim independent pencari fakta,” kata Huda kepada IDN Times, Senin (3/9/2022).
Huda menyebut, hasil temuan tim independen bisa menjadi rekomendasi pemerintah dan tim penyelenggara kompetisi sepak bola di Indonesia untuk melakukan pembenahan dan perbaikan agar peristiwa yang sama tak terjadi.
Tim independen ini juga bisa mencari tahu secara objektif siapa pihak yang harus bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.
“Harus ada yang bertanggungjawab atas peristiwa ini. Jangan sampai peristiwa ini berlalu begitu saja dengan dalih adanya tindakan anarkis dari suporter,” katanya.
2. Singgung penggunaan gas air mata
Huda mengatakan Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang ini hanyalah puncak dari rentetan kejadian jatuhnya korban di Kompetisi Sepak Bola di Indonesia. Sebelum insiden Kanjuruhan, kompetisi Sepak Bola di Indonesia telah meminta korban nyawa baik di dalam maupun di luar stadion.
“Bergulirnya kompetisi sepak bola pasca-pandemi telah meminta banyak korban. Di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, lalu di Yogyakarta, tetapi respons pemerintah biasa saja. Tidak ada pembenahan serius dalam pengendalian suporter maupun keamanan di dalam dan luar stadion,” ujar Huda.
Dia mempertanyakan penggunaan gas air mata dalam upaya pengendalian suporter yang anarkis di pertandingan Arema vs Persebaya tersebut. Menurutnya, berdasarkan pedoman ‘FIFA Stadium Safety and Security Regulation’ pasal 19 poin B disebutkan tidak boleh sama sekali penggunaan senjata api dan gas air mata untuk pengendalian massa.
“Tapi kenapa ini masih digunakan dalam SOP pengamanan suporter di Indonesia,” katanya.
3. Tragedi Kanjuruhan jadi peristiwa buruk
Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Kompetisi Liga I menewaskan sedikitnya 125 orang. Menurut Huda, peristiwa itu menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah sepak bola dunia.
“Tragedi di Stadion Kanjuruhan ini merupakan salah satu peristiwa terburuk dalam sejarah Sepak Bola dunia. Pemerintah harus tegas menghentikan semua kompetisi sepak bola dan membentuk tim independent untuk mengusut tuntas kasus tersebut,” tuturnya.
Sumber : IDN Times