Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di sela perhelatan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 Ke-4 di Amerika Serikat (AS), berdiskusi Menteri Keuangan AS Janet Yellen.
Yellen merupakan salah satu sosok penting dalam perekonomian dunia. Bahkan beberapa waktu lalu, wanita berusia 78 tahun tersebut pernah dinobatkan sebagai The Most Powerfull Woman in The World.
Sri Mulyani menjelaskan, banyak sekali pembahasan yang dibicarakan dengan Janet Yellen terkait perkembangan isu global.
“Kami membahas mengenai isu kerawanan pangan, gejolak volatilitas harga komoditas, kenaikan tingkat suku bunga, dan penguatan dolar yang membuat pertumbuhan ekonomi global mengalami pelemahan,” jelas Sri Mulyani dilansir dari instagram pribadinya, dikutip Kamis (13/10/2022).
Sri Mulyani mengatakan, bersama Yellen dirinya menyepakati untuk mendorong perkembangan pemanfaatan komitmen Financial Intermediary Fund (FIF) atau Dana Perantara Keuangan yang telah terkumpul sebesar US$ 1,37 miliar, sebagai mitigasi risiko pandemi di masa depan.
Untuk diketahui, FIF dibentuk oleh Presidensi G20 Indonesia dalam rangka prevention, preparedness, and response (PPR) atau kesiapsiagaan, pencegahan, dan penanggulangan pandemi.
Dana FIF yang telah terkumpul sebanyak US$ 1,37 miliar merupakan hasil komitmen dari 15 negara anggota G20 dan tiga lembaga filantropi internasional terhadap PPR pandemi.
Sri Mulyani mengatakan, bersama Yellen dirinya menyepakati untuk mendorong perkembangan pemanfaatan komitmen Financial Intermediary Fund (FIF) atau Dana Perantara Keuangan yang telah terkumpul sebesar US$ 1,37 miliar, sebagai mitigasi risiko pandemi di masa depan.
Untuk diketahui, FIF dibentuk oleh Presidensi G20 Indonesia dalam rangka prevention, preparedness, and response (PPR) atau kesiapsiagaan, pencegahan, dan penanggulangan pandemi.
Dana FIF yang telah terkumpul sebanyak US$ 1,37 miliar merupakan hasil komitmen dari 15 negara anggota G20 dan tiga lembaga filantropi internasional terhadap PPR pandemi.
Sumber : CNBC Indonesia