NEWS24XX.COM – Sebuah laporan CNN, mengutip dua pejabat intelijen AS, mengatakan bahwa Iran telah mengirim personel militer ke Krimea untuk membantu melatih militer Rusia tentang penggunaan drone buatan Iran.
Moskow dilaporkan telah menyerang Ukraina dengan drone ini dan menyebabkan kehancuran besar-besaran.
Drone ini diluncurkan dari Krimea dan menargetkan kota-kota Ukraina dan infrastruktur energi.
Drone merupakan indikasi bahwa Teheran dan Moskow menjadi semakin dekat.
Wakil juru bicara utama Departemen Luar Negeri Vedant Patel telah menyuarakan keprihatinan tentang hubungan itu dan mengatakan itu harus dilihat sebagai “ancaman besar.”
Salah satu sumber mengatakan bahwa tampaknya puluhan pelatih seperti itu telah dikirim ke Krimea, meskipun tidak diketahui apakah mereka masih di sana atau telah kembali ke Iran.
Para pejabat lebih lanjut mengatakan bahwa awalnya militer Rusia menerima pelatihan di Iran sendiri. Tetapi ketika mereka mulai menguji dan menggunakan drone ini pada bulan Agustus, mereka mulai menghadapi masalah.
Para pelatih Iran kemudian mulai melakukan perjalanan ke Krimea untuk membantu mereka.
Dua jenis rudal telah disediakan oleh Iran.
Salah satunya adalah Shaheds, yang meledak saat tumbukan dan memiliki jangkauan hingga 1.000 mil, dan Mohajer-6, yang keduanya dapat membawa rudal dan digunakan untuk pengawasan.
Sementara itu, AS, Prancis, dan Inggris juga berencana melakukan pembahasan soal itu dalam rapat tertutup Dewan Keamanan PBB.
Ketiga negara tersebut mengatakan bahwa pengiriman drone buatan Iran ke Rusia melanggar Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB, yang menurutnya transfer senjata tertentu ke atau dari Iran dilarang.
AS percaya bahwa keputusan Rusia untuk memperoleh drone ini dari Iran menunjukkan bahwa Moskow menghadapi krisis amunisi.
Sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara barat telah memperburuk keadaan. Patel mengatakan bahwa Amerika Serikat akan “terus mengambil langkah-langkah praktis dan agresif untuk mempersulit penjualan senjata ini, termasuk sanksi, tindakan kontrol ekspor terhadap entitas mana pun yang terlibat.”
***