Kasus gagal ginjal akut yang kini tengah menjadi sorotan banyak menyerang anak. Bahkan, tak sedikit dari pasien yang belum genap satu tahun.
Berapa rata-rata usia pasien gagal ginjal akut?
Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Lies Dina Liastuti menyebutkan bahwa pasien paling muda yang dirawat di rumah sakit tersebut adalah bayi yang masih berusia delapan bulan. Sementara yang paling tua berusia delapan tahun.
“Kita melihat anehnya kasus ini terjadi di balita. Paling muda yang masuk ke RSCM itu umurnya 8 bulan dan paling tua umurnya 8 tahun,” ujar Lies dalam konferensi pers daring, Kamis (20/10).
Namun demikian, Lies menyebut, sebagian besar pasien umumnya berusia balita. RSCM sendiri menjadi rumah sakit rujukan yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menangani kasus gagal ginjal akut.
Bukan cuma itu, Lies juga menyebut anak-anak yang saat ini dirawat itu rata-rata tidak memiliki penyakit penyerta. Mereka murni mengalami gagal ginjal akut.
Total, saat ini pasien anak yang dirawat di RSCM ada 42 orang.
Berbeda dengan RSCM, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut rentang usia anak yang dirawat akibat gagal ginjal akut cukup beragam. Usia paling tua bahkan telah memasuki remaja yakni 15 tahun.
Namun, kebanyakan pasien yang dirawat umumnya berusia balita.
“Dari sisi sebaran umur 6-15 tahun dan sisanya kurang dari lima tahun,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam konferensi pers secara daring, Kamis (20/10).
Dalam rentang waktu Januari-Oktober 2022, tercatat 71 anak di Jakarta menjalani perawatan akibat gagal ginjal akut.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga pernah merilis rata-rata usia pasien gagal ginjal akut.
Sama dengan yang lainnya, dalam data IDAI, mayoritas pasien berusia 1-5 tahun. Diikuti dengan pasien berusia 0-1 tahun di posisi kedua, 5-10 tahun, dan terakhir di atas 10 tahun.
Sebagaimana diketahui, anak-anak Indonesia tengah dihantui oleh ancaman gagal ginjal akut. Penyakit ini disebut berkembang dengan cepat dan mendadak.
Sampai Selasa (18/10), tercatat sebanyak 206 anak terkena gagal ginjal akut, dengan 99 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Masih belum diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Namun, diduga kontaminasi etilen glikol (EG) dan diatilen glikol (DEG) pada beberapa obat sirop untuk anak menjadi biang keroknya.
Menurunnya frekuensi buang air kecil pada anak jadi salah satu gejala khas gagal ginjal akut. Orang tua diminta waspada dan segera bawa anak ke dokter jika si kecil buang air kecil kurang dari 5-6 kali dalam sehari.
Sumber: CNN Indonesia