Editor video Baim Wong memberikan kesaksian atas konten video prank kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh sang artis yang telah dilaporkan atas dugaan pelanggaran UU ITE.
Usai diperiksa bersama tiga karyawan lain, salah satu editor konten video Baim, Putro menyebutkan jika video tersebut bersifat spontan, tanpa tendensi membuat narasi soal prank KDRT seperti yang telah dituduhkan.
“Enggak ada mengarah ke konten prank KDRT atau bagaimana, karena kami bikinnya juga spontan,” jelas Putro di Polres Metro Jakarta Selatan, seperti dikutip via detikcom, Senin (24/10).
“Kami enggak tahu sama sekali. Enggak ada mengarah konten prank atau apa karena kami ngedit aja,” imbuh Putro menegaskan pernyataannya.
Dalam kesempatan yang sama, supir Baim Wong yang bernama Slamet juga tak mengetahui perencanaan ide kreatif yang dilakukan Baim Wong dan Paula Verhoeven.
Ia mengemukakan tugas dan tanggung jawabnya hanya sebagai pengemudi untuk pasangan suami istri tersebut.
“Kami sebagai sopir ya paling cuma antar jemput mengantar ke lokasi begitu doang sih,” tutur Slamet.
Sebelumnya, Baim Wong dan Paula Verhoeven membuat prank laporan KDRT palsu di Polsek Kebayoran Lama. Konten itu dinilai merendahkan instansi kepolisian.
Sehingga, mereka dilaporkan Sahabat Polisi pada Senin (3/10) dengan tuduhan tindak pidana sebagaimana Pasal 220 KUHP.
Pasal itu menyatakan, “Barang siapa memberitahukan atau mengadukan bahwa telah dilakukan suatu perbuatan pidana padahal mengetahui bahwa itu tidak dilakukan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan.”
Laporan tersebut diterima dan teregistrasi dengan nomor LP/B/2386/X/2022/SPKT POLRES METRO JAKSEL tertanggal 3 Oktober 2022. Selain soal laporan palsu, Baim Wong dan Paula juga dilaporkan pihak lain terkait pelanggaran UU ITE.
Pasangan itu dilaporkan setelah mengunggah video prank yang berisi laporan palsu ke polisi tentang KDRT yang membuat mereka dikritik publik. Dalam video itu, Baim meminta Paula membuat laporan ke pihak kepolisian sebagai korban KDRT.
Terkait laporan itu, Baim dan Paula telah diperiksa pada Jumat (7/10). Keduanya dicecar masing-masing 25 pertanyaan dan 19 pertanyaan.
Usai pemeriksaan, Baim mengungkap alasan membuat video prank yang melibatkan polisi. Ia mengaku hanya ingin mengetahui respons polisi jika istrinya, Paula Verhoeven, melaporkan dugaan KDRT.
“Kenapa saya lakukan? Saya mau tahu reaksi kepolisian itu seperti apa ketika memang kalau Paula itu yang melaporkan,” kata Baim di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (7/10), usai menjalani pemeriksaan terkait dugaan laporan palsu dan pelanggaran UU ITE.
“Sesimpel itu, dan ternyata jawaban polisinya itu sangat bagus. Dia itu tidak menjadikan itu adalah bahan viral ketika Paula melapor. Malah dia bilang lebih baik didamaikan, takut menjadi viral,” lanjutnya.
Sumber: CNN Indonesia