Miliarder Elon Musk resmi menjadi pemilik Twitter usai menuntaskan akuisisi senilai US$44 miliar (Rp683,2 triliun). Langkah pertamanya adalah pemecatan para petinggi. Masalah moderasi konten jadi pertanyaan selanjutnya.
Dikutip dari Reuters, penuntasan pembelian itu dilakukan pada Kamis (27/10) waktu AS atau Jumat (28/10) WIB.
“the bird is freed (sang burung dibebaskan, red),” kicau Musk, merujuk pada logo burung Twitter, Jumat (28/10).
Dalam kicauannya terdahulu, CEO Tesla itu sempat mengunggah gambar kartun dirinya yang tengah melepaskan burung dari sangkarnya.
Hal itu sempat dikaitkan dengan upayanya menyingkirkan kebijakan moderasi konten yang memicu banyak sensor atau ia hendak melepaskan potensi besar Twitter yang selama ini terkekang.
Sebelum menuntaskan akuisisi US$44 miliar, Musk mendatangi markas besar Twitter, Rabu (26/10), sambil tersenyum lebar dan membawa wastafel. “Entering Twitter HQ – let that sink in!”.
Musk pun mengubah deskripsinya di profil Twitter menjadi “Chief Twit” (kepala twit).
Menurut sumber, Musk memecat Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde.
Agrawal dan Segal berada di markas Twitter San Francisco ketika kesepakatan ditutup dan dikawal keluar.
Selain kedua petinggi itu, menurut The New York Times, Sean Edgett, penasihat umum, juga pergi. Bloomberg melaporkan Chief Customer Officer Sarah Personette, yang sempat berkicau senang dengan akuisisi oleh Musk ini, turut pergi.
Meski dipecat, mereka menerima pesangon besar. Menurut Insider, Agrawal mendapat US$38,7 juta, Segal mendapat US$25,4 juta, Gadde mendapat US$12,5 juta, dan Personette mendapat US$11,2 juta.
Musk pun mencoba menenangkan ketakutan di antara karyawan terkait ancaman PHK besar-besaran. Dalam sebuah kicauan warganet yang dia unggah ulang (retweet), Musk tampak berbincang dekat dengan para staf Twitter di sebuah coffe bar di kantor Twitter.
Ia juga mencoba meyakinkan pengiklan terutama terkait aturan moderasi konten Twitter.
“Twitter jelas tidak bisa menjadi neraka yang bebas untuk semua, di mana apa pun bisa dilontarkan tanpa konsekuensi!” kicau Musk dalam sebuah surat terbuka di Twitter.
Sebagai indikasi tantangan yang harus diatasi, aktris Bollywood Kangana Ranaut, yang dilarang dari Twitter tahun lalu karena melanggar aturannya tentang perilaku kebencian dan perilaku kasar, memuji pengambilalihan Musk di Instagram dan berbagi permintaan dari penggemar agar akunnya dipulihkan.
Musk juga mengaku, pada Mei, akan membatalkan larangan terhadap akun mantan Presiden AS Donald Trump, yang dihapus setelah serangan terhadap US Capitol.
Musk juga sempat menyiratkan ingin menjadikan Twitter sebagai fondasi untuk menciptakan “aplikasi super” yang menawarkan segalanya, mulai dari transfer uang hingga belanja dan transportasi online.
Sumber: CNN Indonesia