Laga puncak ONE Fight Night 3: Lineker vs Andrade berakhir antiklimaks setelah dinyatakan no-contest. Laga harus dihentikan setelah Fabricio Andrade dianggap melancarkan serangan berbahaya ke area terlarang tubuh John Lineker.
Dalam laga yang digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur pada Sabtu (22/10) tersebut, serangan lutut tajam Andrade pada ronde ketiga tak sengaja mengenai bagian selangkangan Lineker hingga membuatnya tak bisa melanjutkan laga.
Serangan ilegal membuat takhta bantamweight ONE Championship tetap tak bertuan. Sebelumnya, gelar juara dunia Lineker dicopot karena ia gagal memenuhi syarat dalam sesi timbang badan.
Di akhir laga, Lineker terlihat berteriak kesakitan. Di satu sisi, groin protector atau alat pelindung selangkangan yang ia kenakan pun hancur.
Andrade sendiri menilai laga ini berakhir jauh dari ekspetasinya. Padahal dia merasa nyaman saat berlaga dan percaya dapat meraih kemenangan atas Lineker.
“Saya berbuat sebuah kesalahan dan melayangkan serangan yang terlalu rendah. Sejujurnya saya tidak melihat serangan itu begitu keras sehingga dia harus berhenti berlaga, tapi saya rasa dia tahu dia tidak bisa lanjut karena serangan lutut saya sebelumnya,” lanjutnya.
Andrade sendiri menganggap groin protector yang hancur itu hanya bagian dari rekayasa Lineker agar bisa mengakhiri laga tanpa kekalahan.
Atlet yang berlatih di Tiger Muay Thai ini berteori bahwa Lineker telah mempersiapkan skenario sebelum memasuki Circle ONE Championship. Menurutnya, insiden pecahnya alat pelindung telah direkayasa Lineker.
Andrade menuduh Lineker telah mengenakan cup yang rusak sejak awal. Sehingga dia tidak percaya pelindung itu hancur akibat serangan lututnya.
“Dia menunjukkan sebuah cup yang pecah, tapi tidak ada yang bisa menjamin itu pecah karena serangan saya. Sejujurnya saya tidak percaya serangan saya bisa membuat pecah. Mungkin itu sudah pecah sebelum pertandingan,” sangka Andrade.
Terlepas dari hasil akhir yang berakhir kontroversial, atlet yang dijuluki “Wonder Boy” ini percaya bahwa ia telah membuktikan sebagai pemenang. Ia merasa tampil dominan hingga membuat sang mantan juara bertahan babak belur.
“Orang ini [Lineker] telah lama lari dari saya. Dia akhirnya mau lawan saya, tapi dia tidak sesuai bobotnya dan sekarang dia menyerah seperti ini. Ini membuat saya frustrasi, dan saya pikir dia enggan untuk menghadapi saya lagi,” ungkap Andrade.
Di satu sisi, setelah merasa menghajar habis-habisan Lineker, Andrade justru ingin menghadapi lawan lain untuk perebutan gelar. Dia menilai, laga puncak ONE Fight Night 3 ini membuktikan Lineker tak selevel untuk bertarung dengannya.
“Saya hanya ingin meraih gelar juara dunia saya, semua orang tahu saya adalah Juara Dunia divisi ini. Laga ini membuktikan Lineker tidak selevel dengan saya,” lanjutnya.
Sumber : CNBC Indonesia