NEWS24XX.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa serangan rudal di infrastruktur Ukraina sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak terhadap armada Laut Hitam di Krimea selama akhir pekan.
Berbicara pada konferensi pers di Sochi pada hari Senin, Putin lebih lanjut mengatakan bahwa lebih banyak tindakan akan menyusul.
“Bukan hanya itu yang bisa kami lakukan,” katanya dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, menurut kantor berita Reuters.
Rusia meluncurkan rentetan rudal ke arah Ukraina, menargetkan infrastruktur penting di Kyiv, Khaiv dan kota-kota lain pada hari Senin.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa mereka dibombardir oleh 55 rudal jelajah, menambahkan bahwa sebagian besar ditembak jatuh oleh pasukannya.
Menurut laporan, lebih dari 80 persen penduduk di Kyiv dan wilayah lain dibiarkan tanpa pasokan listrik dan air “karena kerusakan fasilitas listrik”.
Gubernur Kharkiv Timur Laut Oleh Synehubov mengatakan di Telegram bahwa sekitar 140.000 penduduk tidak mendapat aliran listrik setelah serangan, termasuk sekitar 50.000 penduduk kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.
‘Tidak menangguhkan kesepakatan gandum’
Sementara itu, Putin mengklarifikasi bahwa mereka belum mengakhiri partisipasi mereka dalam ekspor kesepakatan gandum Ukraina melalui pelabuhan Laut Hitam, melainkan menangguhkannya.
“Kami tidak mengatakan bahwa kami menghentikan partisipasi kami dalam operasi ini. Tidak, kami mengatakan bahwa kami menangguhkannya,” kata Putin pada konferensi pers yang disiarkan televisi.
Pemimpin Rusia mengklaim bahwa pasukan Ukraina mengirim drone mereka ke rute yang sama dengan yang digunakan kapal gandum.
“Dan dengan demikian, mereka menciptakan ancaman baik bagi kapal kami, yang harus menjamin keamanan ekspor biji-bijian, dan bagi kapal sipil yang terlibat dalam hal ini,” katanya.
“Ukraina harus menjamin bahwa tidak akan ada ancaman terhadap kapal sipil atau kapal pemasok Rusia,” tambah Putin.
***