NEWS24XX.COM – Pabrikan mobil sport mewah Italia, Ferrari, mungkin telah menjadi korban terbaru dari serangan ransomware. Sesuai laporan Reuters, dokumen internal milik merek telah diposting secara online.
Produsen mobil membantah bahwa ini adalah serangan ransomware, menambahkan bahwa tidak ada bukti atau pelanggaran sistem perusahaan.
Namun, Ferrari mengatakan sedang bekerja untuk mengidentifikasi bagaimana dokumen tersebut dipublikasikan dan tindakan yang tepat akan diambil sesuai kebutuhan, menambahkan bahwa tidak ada gangguan pada bisnis dan operasinya.
Sebelumnya pada hari Senin, surat kabar Corriere della Sera, mengutip situs Italia Red Hot Cyber, melaporkan bahwa pembuat mobil mewah telah menjadi korban serangan cyber.
Sesuai Red Hot Cyber, geng ransomware, RansomEXX, di situs kebocoran Tor-nya mengklaim bahwa mereka telah melanggar Ferrari yang mencuri data 6,99 GB, yang tidak hanya mencakup dokumen internal tetapi juga lembar data dan manual perbaikan dll. Sampai sekarang sumber dari dokumen-dokumen ini masih belum jelas.
Di masa lalu, serangan ransomware telah tumbuh secara eksponensial. Dari merek besar seperti Ferrari hingga organisasi layanan publik seperti National Health Service Inggris, banyak yang menjadi korban serangan ini. Serangan Ransomware menggunakan malware untuk memblokir akses ke data atau mengancam untuk mempublikasikan data sensitif kecuali korban membayar uang tebusan yang cukup besar.
Sesuai Security Affairs and Hack Notice, pada bulan Desember tahun lalu, serangan ransomware lain secara tidak langsung menargetkan Ferrari. Serangan ransomware Everest diduga meretas sistem Speroni Spa. Perusahaan ini merupakan bagian dari rantai pasokan beberapa pembuat mobil termasuk Ferrari. Dilaporkan, 850 GB data perusahaan, termasuk data pelanggan dan karyawan, data teknis, dokumen keuangan, laporan bank, dan “dokumen sangat penting lainnya” disiapkan untuk dijual setelah serangan.
***