Saat ini dunia tengah berada di bawah ancaman resesi global. Belum tahu seberapa parah resesi yang mungkin yang terjadi, tapi tentu bila tiba saatnya, mempersiapkan diri sendiri merupakan langkah yang bagus. Tentunya semua akan berdampak kepada generasi Z atau Gen Z yang baru mulai memasuki dunia kerja.
Ketidakpastian ekonomi global juga disebut mengurangi harapan Gen Z untuk menikah, memiliki anak, atau bahkan memiliki pasangan baru.
Gen Z Menghapus aplikasi kencan
Adanya isu resesi membuat generasi Z tidak memprioritaskan hubungan romantis. Mereka ingin memiliki hubungan yang terjadi secara organik.
Menurut survei Goldman Sachs, mayoritas atau sekitar 52% berharap untuk bertemu pasangan mereka secara langsung daripada melalui kenalan (30%) atau aplikasi (6%).
Cassidy Case, seorang mahasiswa berusia 20 tahun di Arizona State University, secara singkat memasuki kembali dunia kencan setelah putus cinta di musim panas, tetapi Case dengan cepat menyadari bahwa dia juga tak suka menggunakan aplikasi kencan.
“Jauh lebih baik untuk bertemu seseorang secara organik dan langsung,” katanya.
“Saya dan semua teman saya dapat membuktikan bahwa aplikasi kencan bukanlah tempat yang kami harapkan untuk memenuhi cinta dalam hidup kami, jadi kami menghapusnya,” tambahnya.
Biaya untuk berkencan, berkat inflasi, juga bisa mematikan aktivitas berkencan, kata Oliver Sims, seorang pria berusia 21 tahun di University of Arkansas.
Perlu diketahui, 19% Gen Z, usia 18 hingga 25, mengatakan bahwa mereka telah berhutang demi modal berkencan, menurut survei Lendingtree pada September.
Berkencan online juga dapat dianggap sebagai petualangan yang berisiko, karena pada awal perkenalan Anda tidak mengetahui informasi apapun tentang satu sama lain.
Sumber : CNBC Indonesia