Kontrol Rusia di salah satu kota terbesar di wilayah tenggara Ukraina, Kherson, tampak semakin diragukan usai para pejabat Kremlin menyerukan pasukan mundur pada Kamis (3/11).
Wakil pemerintahan Kherson yang ditunjuk Rusia Kirill Sremousov mengatakan pasukan Moskow akan mencoba dan berkumpul kembali di sisi lain sungai Dnieper. Mulanya mereka menguasai tepi barat sungai.
“Kemungkinan besar, unit kami, tentara kami, akan bergerak ke tepi kiri (timur),” kata Sremousov dalam pernyataan resmi, seperti dikutip NBC News.
Ia juga meminta warga sipil yang tersisa di kota Kherson harus segera pergi karena intensitas pertempuran semakin sengit.
Komentar Sremousov muncul usai beberapa blogger pro-Kremlin mengunggah video dan gambar soal gedung pemerintahan di kota itu tanpa bendera Rusia.
Meski demikian, tampak bendera berwarna putih, biru, dan merah, berkibar di beberapa gedung pemerintah lain.
Kherson menjadi salah satu wilayah yang dicaplok Rusia pada Oktober lalu.
Rusia kemudian mengerahkan ribuan pasukan ke Kherson usai resmi mendeklarasikan kota ini sebagai bagian Moskow.
Namun, akhir Oktober lalu pemerintah boneka Kherson meminta warga meninggalkan kota tersebut. Penduduk harus naik perahu untuk melintasi Sungai Dnieper.
Selain itu, mereka meminta departemen dan kementerian pemerintah bentukan Rusia mengungsi.
Seruan itu menjadi tanda pasukan Rusia mulai ‘keok’ di Kherson. Selama berbulan-bulan ini, pasukan Kyiv menargetkan penyeberangan sungai Dnieper. Dengan demikian, Rusia sulit memasok logistik di tepi barat sungai.
Sejak berhasil menerobos garis depan Rusia, pasukan Ukraina leluasa menyusuri sungai.
Namun demikian, mereka juga tetap berhati-hati apakah Rusia memang sengaja mengosongkan wilayah itu atau ini kemenangan bagi Kyiv.
Wakil kepala dewan regional Kherson Ukraina Yurii Sobolevskiy mengatakan di batas kota, jumlah pos pemeriksaan Rusia berkurang.
Selain itu, Rusia juga menurunkan bendera mereka dari beberapa gedung administrasi yang mereka tempati.
“Kami mendapat informasi masih banyak personel dan peralatan militer Rusia di sana. Tindakan ini bisa menjadi provokasi untuk memancing Angkatan Bersenjata Ukraina ke dalam jebakan,” kata Sobolevskiy.
Sementara itu, sekutu dekat Ukraina yakni Amerika Serikat meminta pasukan Kyiv melanjutkan serangan untuk merebut wilayah yang tersisa di Kherson.
“Saya yakin mereka punya kemampuan untuk melakukan itu. Lebih penting lagi, Ukraina percaya mereka memiliki kemampuan,” kata Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin.
Selama ini, Rusia berjuang dengan keras mempertahankan wilayah Kherson yang berhasil direbut secara utuh sejak awal invasi. Namun, pasukan Ukraina berhasil maju ke wilayah itu sehingga menyusahkan gerak pasukan Moskow.
Sumber: CNN Indonesia