Gerhana Bulan Total (GBT) yang akan berlangsung Selasa (8/11) memiliki durasi total di atas 3 jam. GBT hari ini bakal berlangsung sejak pukul 15.00 WIB.
Mengutip unggahan instagram Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gerhana Bulan Total memiliki beberapa fase. Total seluruh fase berlangsung sekitar 3 jam, 39 menit, 50 detik, melampaui durasi rata-sarat film-film di bioskop.
“Durasi gerhana total: 1 jam 24 menit, 48 detik. Durasi umbral (sebagian + total): 3 jam 39 menit, 50 detik,” tulis BRIN dalam unggahannya.
BRIN juga mengungkapkan lebar Gerhana Bulan Total hari ini adalah 1,3589 kali diameter Bulan. Kemudian, jarak pusat umbra ke pusat Bulan adalah 0,2570 kali diameter Bulan.
“Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960) dan dapat diamati dari arah timur laut,” tulis BRIN.
Gerhana Bulan Total merupakan fenomena astronomis “ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi. Hal ini disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi, dan Matahari membentuk garis lurus.”
Pada fenomena ini, Bulan berubah warna menjadi kemerahan ketika memasuki umbra. “Hal ini dikarenakan oleh mekanisme hamburan Rayleigh yang terjadi pada atmosfer Bumi,” tulis BRIN.
Mengutip situs Arts And Culture, hamburan Rayleigh adalah “teori hamburan elastis cahaya atau radiasi elektromagnetik lain oleh partikel-partikel penghambur yang memiliki panjang gelombang lebih kecil dibandingkan dengan cahaya/radiasi yang dihamburkannya”
Gerhana Bulan Total hari ini dapat disaksikan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Sayangnya, pada fase puncak, wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Bengkulu.
Ada beberapa fase ‘adegan’ pada ‘film’ Gerhana Bulan Total hari ini. Berikut rinciannya:
1. Gerhana mulai (P1), pukul 15.00.38 WIB, 16.00.38 WITA, 17.00.38 WIT. Fase ini tidak teramati di wilayah Indonesia.
2. Gerhana Sebagian mulai (U1), pukul 16.08.59 WIB, 17.08.59 WITA, 18.08.59 WIT. Fase ini hanya dapat diamati di wilayah Papua, Papua Barat, sebagian Maluku Utara, dan sebagian Maluku.
3. Gerhana Total mulai (U2), pukul 17.16.19 WIB, 18.16.19 WITA, 19.16.19 WIT.
Fase ini hanya dapat diamati di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, sebagian besar Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat, dan sebagian Jawa Timur.
4. Puncak Gerhana pada pukul 17.59.11 WIB, 18.59.11 WITA, 19.59.11 WIT. Fase ini dapat diamati di hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.
5. Gerhana Total berakhir (U3) pada pukul 18.42.03 WIB, 19.42.03 WITA, 20.42.03 WIT. Fase ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.
6. Gerhana Sebagian berakhir (U4) pada pukul 19.49.22 WIB, 20.49.22 WITA, 21.49.22 WIT. Fase ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.
7. Gerhana berakhir (P4) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 20.57.43 WIB, 21.57.43 WITA, 22.57.43 WIT. Fase ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk menyaksikan Gerhana Bulan Total ini tak perlu alat khusus. Hanya saja, masyarakat dapat menggunakan teleskop untuk melihatnya secara lebih rinci.
“Kita tidak perlu menggunakan alat bantu optik, kecuali hendak mengabadikanya dalam bentuk citra atau rekaman video,” kata Andi Pangerang, Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN dikutip situs resminya.
Sumber: CNN Indonesia